Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Gelaran Ekraf Middle Fest #2 yang diselenggarakan Kecamatan Balikpapan Tengah di aula gedung parkir lantai 8, Rabu (27/8/2025), menjadi ajang promosi sekaligus pasar bagi produk-produk UMKM. Salah satu yang mencuri perhatian adalah UMKM Gunung Sari Ilir yang berhasil menarik minat pengunjung dengan berbagai olahan khas.
Mulai dari minuman bunga telang, selada hidroponik, kue kembang goyang, rengginang, amplang, hingga telur asin habis terjual dalam waktu singkat.
“Alhamdulillah, kue basah dan telur asin laris, hanya tersisa kue kering. Hari ini saja omset kami sudah mencapai lebih dari Rp700 ribu,” ujar Sumarina, anggota PKK Gunung Sari Ilir.
Menurutnya, hal itu juga tak terlepas dari konsistensi dari dukungan Anggota Dewan Dapil Balikpapan Tengah serta pihak kecamatan yang sangat membantu pelaku UMKM.
“Beliau (Suwanto, red) selalu siap membantu, baik promosi, pengembangan produk, maupun memberi arahan agar UMKM bisa berkembang,” akunya.
"Ya semoga dihari terakhir nanti (hari ketiga, red), penghasilan kami bisa mencapai Rp5 juta," harap Sumarina.
Sekretaris Kecamatan Balikpapan Tengah, Netty Musriani menjelaskan bahwa Ekraf Middle Fest sudah memasuki tahun kedua penyelenggaraan. Tahun ini, terdapat 20 stan UMKM, forum ekonomi kreatif, posyantek, hingga partisipasi mahasiswa dari perguruan tinggi di Balikpapan. Selain bazar UMKM, juga digelar lomba seni, olahraga, hingga kegiatan anak-anak yang melibatkan Pokja Bunda PAUD.
“Tujuannya memberikan ruang bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk menampilkan karya serta memperluas pasar. Pada akhirnya, kami ingin kesejahteraan masyarakat Balikpapan Tengah ikut meningkat,” kata Netty.
Sementara itu, Ketua Forum UMKM Balikpapan Tengah, Dyah Retnani menuturkan bahwa dukungan dari kecamatan sangat terasa, baik berupa pelatihan usaha, digital marketing, hingga fasilitasi pemasaran.
“Tahun lalu omset UMKM di acara ini bisa menembus Rp9 juta dalam sehari. Tahun ini kami optimistis hasilnya juga menggembirakan,” ujarnya.
Saat ini, Forum UMKM Balikpapan Tengah memiliki sekitar 250 anggota dengan 70 persen di antaranya aktif berproduksi. Dyah menambahkan, forum juga membantu pengurusan legalitas usaha seperti NIB, PIRT, dan sertifikat halal.
“Kami berharap pelaku UMKM di setiap kelurahan bisa segera mengurus legalitas produknya. Jika ada yang kesulitan, forum siap melakukan pendampingan hingga jemput bola,” pungkasnya. (lex)