Kaltimkita.com, JAKARTA – Masjid Istiqlal juga menjadi sasaran stiker QRIS palsu yang meniban stiker asli milik Istiqlal. Diketahui stiker QRIS asli sebagai akses pemberian amal secara online, yakni atas nama Infak Masjid Istiqlal.
“QRIS tersebut ditempel menutupi QRIS Masjid Istiqlal yang kami beri nama Infak Masjid Istiqlal,” kata Kabag Humas Masjid Istiqlal Ismail Chawidukepada wartawan, Senin (10/4/2023).
Sementara itu, sebut Ismail, stiker QRIS palsu yang bertebaran di Istiqlal itu atas nama ‘Restorasi Masjid’. Dia sebanyak puluhan stiker QRIS palsu itu ditemukan staf Istiqlal sejak Jumat (7/4) lalu.
“Memang betul hari Jumat staf istiqlal menemukan puluhan kotak amal Istiqlal dengan QRIS atas nama ‘Restorasi Masjid’,” kata Ismail.
Wakil Seksi Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan puluhan stiker QRIS palsu di Istiqlal sudah dicopot.
“Sudah dicopot semua,” ucap Abu, Senin (10/4/2023).
Pihak Istiqlal juga berkoordinasi dengan pihak bank yang mengeluarkan QRIS tersebut. “Iya dengan bank yang mengeluarkan QRIS,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, stiker QRIS palsu tersebut dipasang oleh seorang pria yang belum diketahui identitasnya. Pria itu memasang QRIS palsu di masjid di Blok M dan sejumlah lokasi lain.
“Untuk saat ini indikasinya sudah lebih dari satu lokasi, lebih dari satu lokasi. Lokasi ada di Kebayoran lama dan ada di Pancoran, Pondok Indah, dan Kalibata, jadi ada beberapa lokasi,” kata Kasat Reskrim Kompol Irwandhy Idrus pada wartawan di Polres Jakarta selatan, Senin (10/4).
Irwandhy mengatakan kasus penipuan tersebut dilakukan dengan modus baru, yaitu menggunakan QR code. Pihaknya saat ini juga sudah memeriksa beberapa saksi.
“Kami menyampaikan bahwa benar telah terjadi dugaan penipuan kami sampaikan dengan modus baru, yaitu mengambil atau mencoba meniru kode batang yang ada pada kotak amal di tempat ibadah atau Masjid pada tanggal 10 April 2023,” ungkapnya.
“Yang sudah dilakukan adalah tim dari Reskrim melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi di TKP,” lanjutnya.
Diduga Pelaku Sama
Irwandhy mengatakan pihaknya sudah mendapatkan rekaman CCTV dari lokasi kejadian dan nantinya akan diperiksa. Sementara ini pihaknya menduga hanya ada satu pelaku dalam kasus penipuan tersebut.
“Kami mendapatkan CCTV kemudian dari CCTV tersebut kami coba menganalisa. Sementara kami duga masih satu orang yang sama, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kami identifikasi,” tuturnya.(det/bie)