Tulis & Tekan Enter
images

Isran Noor

Raja Naga Menunggu “Last Minute”

Catatan Rizal Effendi

SAMPAI saat ini sepertinya tak  seorang pun yang bisa memastikan ke mana langkah politik Gubernur Dr H Isran Noor, MSi pada Pemilu 2024. Isran yang dikenal dengan julukan “Si Raja Naga” menebar misteri besar, sehingga hampir semua orang belum tahu kapan Naga menggeliat atau menyemburkan api politiknya secara jelas dan berkobar.

Kalau dilihat dari gelagat dan logika politiknya, Isran ada kemungkinan memasang dua atau tiga skenario. Skenario pertama tentu menginginkan dirinya bisa masuk dalam bursa pemilihan presiden atau wakil presiden. Skenario kedua, menjadi tim pemenangan atau mendukung salah satu capres untuk meraih kursi menteri. Dan skenario ketiga tetap memilih kursi gubernur Kaltim untuk masa bakti yang kedua, 2024-2029.

Yang perlu dicatat dulu, Isran  bersama wakilnya Dr Hadi Mulyadi akan mengakhiri masa jabatannya 1 Oktober 2023. Selisih sekitar 2 minggu dari masa pendaftaran capres dan cawapres yang dijadwalkan KPU antara tanggal 7 – 13 September 2023.

Bisa jadi ketiga skenario itu dijalankan Isran. Sangat kecil kemungkinannya Isran akan mengakhiri karier politiknya di usia 64 atau 65 tahun. Kondisinya masih fit. Tapi yang membuat orang penasaran, ayah tiga anak ini belum pernah secara terang-terangan mengungkapkan ambisi politiknya. Karena itu ada yang bilang Si Raja Naga pura-pura malu, tapi mau.

Memang sangat beda ketika Isran masih menjabat bupati Kutai Timur, yang saat itu juga ketua   Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) tahun 2011-2015. Gerak Isran sangat mencolok untuk menjadi salah satu capres. Dia turun ke kabupaten-kabupaten seluruh Indonesia. Spanduk dan balihonya dipasang di mana-mana. Bahkan di Ibukota Jakarta sangat besar. Dia juga sempat mengikuti konvensi capres yang diadakan Partai Demokrat.

Sepak terjang Isran waktu itu ramai jadi sorotan. Apalagi  dia didampingi beberapa tim penasihat terkenal di antaranya Prof Dr M Ryaas Rasyid dan dr Sofyan Hasdam. Walaupun akhirnya perjuangan itu kandas, akan tetapi seperti tidak menyurutkan semangat Isran meraih kursi RI1 atau RI2.

Banyak unsur masyarakat di Kaltim baik secara perorangan maupun kelompok dan organisasi mendorong Isran agar mencalonkan diri menjadi capres atau cawapres 2024. Terakhir disampaikan oleh Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Dr Isradi Zainal. “Untuk keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sangat pantas Bapak Isran Noor yang kita ajukan menggantikan Pak Jokowi,” katanya pada saat peringatan Harkitnas di halaman Kampus Uniba, Sabtu (21/5) lalu.

Menurut Isradi, Isran Noor adalah tokoh nasional dari Indonesia Timur. Sangat berpengalaman, punya banyak jaringan dan termasuk penggagas IKN di Kaltim. “Wakil Presiden dari Sumatera sudah, dari Kalbar sudah. Juga  Sulawesi sudah. Ini gilirannya tokoh Kaltim apakah presiden atau wakil presiden,” tambahnya.

TETAP BERCANDA

Kalau benar Isran tetap bernafsu menjadi capres atau cawapres 2024, kenapa dia tidak bergerak lincah dan agresif seperti dilakukan Gubernur Jabar Ridwal Kamil, Gubernur DKI Anies Baswedan atau Gubernur Jateng Ganjar Pranowo?

Ketika terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PPP dan PAN), Gubernur Ridwan Kamil langsung menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sementara Anies dan Ganjar juga sudah bergerak ke mana-mana. Termasuk dibentuknya tim-tim pendukung di berbagai daerah.

Belum diketahui apakah pengurus Partai Nasdem Kaltim akan mengusung nama Isran  pada Rakernas Partai Nasdem tanggal 15-17 Juni 2022. Agenda utama dari rakernas ini adalah memberikan usulan capres dan cawapres 2024 kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Tapi hampir semua daerah tingkat II kabarnya memasukkan nama Isran dari tiga nama yang diusung.

Ketika ditanya wartawan  soal pencapresan itu,  sekali lagi Isran mengeluarkan kelakarnya yang sudah diucapkan berkali-kali. “Saya bisa jadi presiden kalau ada gempa bumi yang dahsyat. Semua orang mati tinggal saya. Nah, itu peluangnya besar meski tidak ada rakyatnya,” katanya kepada wartawan sambil tersenyum.

Tapi ada yang menafsirkan candaan Isran itu mengandung makna yang dalam. Jadi dia tengah memasang strategi “last minute.” Dia tahu saat ini situasi pencapresan mulai panas. Serangan antar kubu pendukung terutama di medsos dan media televisi sangat tajam. Tak jarang saling menelanjangi tokoh yang diusung. Karena itu Isran tak ingin tampil dan masuk dalam perangkap jebakan Batman semacam itu. “Biarkan saja orang berkelahi, nah pada saatnya baru kita tampil,” begitu bahasa isyarat yang pernah dilontarkkan dia.

Isran dalam percakapan informal pernah mengutarakan kesiapannya dalam pencapresan termasuk urusan dana. “Kalau saya jadi capres, saya siap sepenuhnya membiayai. Tapi kalau cawapres, ya separuh-separuh atau  bagi dua dengan sang capres,” katanya.

Beberapa waktu lalu saya melihat di salah satu televisi diskusi soal pencapresan. Presenter menanyakan kepada pengamat politik Hendri Satrio apakah di masa last minute masih mungkin muncul nama baru. Sebab, situasi seperti ini pernah terjadi pada masa pencalonan Jokowi yang pertama. Atau dalam kasus pencalonan wapres KH Ma’ruf Amin, yang terjadi di detik-detik terakhir menggeser Mahfud MD, yang sudah ukur baju. “Ya bisa saja terjadi di last minute, tapi sementara ini yang kita lihat, ya nama-nama yang sudah ada,” jelasnya.

 Isran Noor termasuk tokoh yang sangat kuat keyakinannya. Istilahnya dia sangat pede.  Ada yang bilang dia punya penasihat spiritual yang andal. Salah satunya Guru Mas’ud dari Batakan , yang belum lama ini meninggal dunia.

Waktu Pilgub tahun 2018 lalu, hasil survei tidak menunjukkan Isran unggul. Bahkan dalam debat dia dianggap terlalu santai. Tapi buktinya dia yang menang. Demikian juga ketika dia berhasil mengubah SK Presiden soal Sekprov. Atau ketika memenangkan gugatan  Churchil Mining Plc Rp 10 triliun lebih di Arbitrase Internasional.

 Karena itu  ada yang bilang jangan sepelekan kesaktian Raja Naga atau dalam mitologi Tiongkok disebut Long Wang. Dia adalah Dewa yang dipuja sebagai penguasa lautan. Long Wang bisa berubah wujud menjadi manusia dan tinggal dalam istana kristal di dasar laut. Saya jadi teringat film Aquaman, yang dibintangi Jason Momoa. Film garapan sutradara tersohor James Wan ini menjadi box office di dunia termasuk di China dan Indonesia. Jangan-jangan Pak Isran “Si Raja Naga” dari Sangkulirang menjadi box office di jagat Pilpres 2024. Jadi sekarang jangan berdebat dulu. “Menghabisi baterai aja,” pinjam istilah Sang Naga. (*/bie)


TAG

Tinggalkan Komentar