Kaltimkita.com, SAMARINDA - Tren tagar "Kabur Aja Dulu" sempat ramai beredar viral di media sosial X beberapa waktu lalu. Tren tersebut berisi saran dari berbagai diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk mengajak masyarakat mengikuti jejak mereka bekerja di negara lain menanggapi berbagai polemik dalam negeri.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi IV DRPD Kaltim, Darlis Pattalongi mengungkapkan bahwa tagar itu muncul sebagai bentuk sindiran dan tuntutan agar pemerintah Indonesia kembali ke trek yang benar dan bisa memberikan kesejahteraan sebesar-besarnya kepada masyarakat seperti yang diamanatkan UUD 1945.
Pria yang akrab disapa Darlis ini, mengatakan agar tidak terlalu memberikan reaksi berlebihan apalagi negatif dengan tagar #kaburajadulu tersebut.
“Hal itu mesti dilihat dari sisi sebagai bentuk kritik publik atau masyarakat atas kinerja pemerintah selama ini,” terang Darlis.
Lebih lanjut kata Darlis, menilai jika fenomena #kaburajadulu mencerminkan kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap berbagai masalah di Indonesia yang membuat para generasi muda ingin pindah ke negara asing.
Dirinya menegaskan pemerintah harus lebih sadar dan menjadikan hal itu menjadi motivasi dalam meningkatkan kinerja dan performanya dalam memenuhi amanah rakyat.
“Seharusnya menjadi motivasi pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan performanya dalam memenuhi amanah rakyat,” tambahnya.
Meski demikian, Darlis mengakui sebelum tagar itu ada, putra putri bangsa sudah banyak yang pergi ke Luar Negeri. Baginya, setiap orang berhak memilih tempat di mana dia mengembangkan diri.
“Kalau di dalam negeri mereka merasa tidak diberi peluang, masa berkiprah di luar negeri mesti disalahkan?” ujarnya.
Terakhir, Darlis menutup pernyataannya dengan menekankan kembali atau tidaknya anak bangsa ke Indonesia sangat tergantung bagaimana pemerintah menciptakan iklim pengembangan diri buat anak anak bangsa. (AL/Adv/DPRDKaltim)