Catatan Rizal Effendi
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP) memenuhi janjinya. Tak ada calon tunggal atau kotak kosong (KK) di Pilgub Kaltim. Itu terwujud Rabu, 14 Agustus 2024 pukul 10.00 WIB atau 11.00 Wita.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara resmi menyerahkan surat dukungan kepada Isran Noor (IN) bersama calon kepala daerah lainnya. Acara berlangsung di Kantor DPP PDIP yang sangat bersejarah, di Jl P Diponegoro No 58 Menteng, Jakarta Pusat.
Tiga minggu lalu, tepatnya 27 Juli 2024, PDIP memperingati peristiwa Kudatuli (kerusuhan dua puluh tujuh Juli) 1996, ketika Megawati menghadapi perebutan kantor DPP PDIP itu pada era rezim Presiden Soeharto. Mega teguh, meski ada jatuh korban.
Isran bersama Hadi Mulyadi datang ke Kantor DPP PDIP 30 menit sebelum acara. Dia datang bersama beberapa anggota tim pemenangan di antaranya Yayan Aliansyah, H Masykur Sarmian, H Sarwono dan lainnya. Belakangan ikut bergabung Sumariah Daeng Toba dan Yunita Indarini dari Kopi Johny Balikpapan.
Isran dan Hadi dicegat wartawan setelah menerima surat rekomendasi.
Acara berlangsung dengan penjagaan ketat. Hanya para calon dan wartawan saja yang bisa masuk. Lainnya menunggu di lobi dan bisa menonton di layar tv atau live streaming lewat HP.
Sempat muncul pertanyaan apa Isran saja yang didukung PDIP? Soalnya dalam daftar nama kepala daerah yang menerima rekomendasi hanya tertulis nama Isran Noor saja. Tapi semua lega, ketika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan laporan kepada Ibu Mega. Dia menyebutkan untuk Kaltim, yang menerima rekomendasi adalah pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Isran tampak tersenyum semringah ketika menerima map berwarna merah dengan lambang banteng hitam bermoncong putih dari Ibu Megawati. “Siap Ibu,” kata Isran sambil mengacungkan jempolnya ketika Mega mengucapkan selamat sekaligus mewanti-wanti untuk siap berjuang memenangi Pilgub Kaltim.
Spanduk “Selamat Datang” menyambut kedatangan Isran di Bandara SAMS Sepinggan.
Selesai acara dia dan Hadi diajak Ibu Megawati makan siang bersama. Banyak hal yang disampaikan kepada mereka berdua. Mulai cerita di balik layar dalam menerbitkan rekomendasi sampai petunjuk dalam menghadapi Pilkada Serentak yang sangat penting.
Sekitar pukul 13.00 Isran dan Hadi baru bisa keluar dari tempat acara. “Alhamdulillah kita ucapkan syukur,” katanya kepada anggota tim yang menunggu. Isran langsung diserbu wartawan. “Terima kasih Ibu Megawati dan PDIP atas kepercayaan yang diberikan kepada kami, kami siap memenangi Pilgub Kaltim,” tandasnya.
Ketika acara penyerahan, Isran-Hadi didampingi juga oleh Sekretaris DPD PDIP Kaltim Ananda Emira Moeis dan M Samsun, wakil ketua DPRD Kaltim dari Fraksi PDIP. Ketua DPD Safaruddin berhalangan karena kondisi kesehatannya.
Isran dengan salam komando ketika dipanggil ke panggung.
Seminggu sebelumnya, Isran-Hadi sudah menerima surat dukungan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dengan adanya koalisi Partai Demokrat dan PDI Perjuangan, maka Isran-Hadi sudah memenuhi syarat untuk mendaftar ke KPU, 27 Agustus mendatang.
Hasil Pileg 2024, PDIP memperoleh 9 kursi di DPRD Kaltim. Ditambah 2 kursi dari Partai Demokrat, maka jumlahnya menjadi 11 kursi. Itu sudah cukup buat Isran-Hadi untuk memenuhi syarat minimal pendaftaran yang juga ditetapkan KPU 11 kursi.
Sebanyak 44 dari 55 kursi di DPRD Kaltim sudah diborong pasangan H Rudy Mas’ud (HARUM) dan Seno Aji. Terdiri dari Golkar (15), Gerindra (10), PKB (6), PAN (4), PKS (4), NasDem (3) dan PPP (2). Itu sebabnya ada warga yang bilang kontestasi Pilgub Kaltim 2024 terjadi antara “Koalisi Gemuk lawan Koalisi Rakyat.”
Sehari sebelum menerima rekomendasi, saya sempat ke apartemen Isran di Sahid Sudirman Residence. Isran tampak santai bersama cucu, putri dan menantunya. Ada beberapa warga Kaltim datang memberikan dukungan. Ada juga Ketua Tim Pemenangan Iswan Priyadi.
Saya sempat diajak Isran makan siang bersama Yayan dan Hakim. Menunya ikan goreng dan tumis jagung. Ada sambel juga. Enak sekali. “Kita berdoa semoga semuanya berjalan lancar,” katanya bersahaja.
DISAMBUT RELAWAN
Setelah cukup lama di Jakarta, Isran Kamis pagi kemarin langsung pulang ke Kaltim. Ketika mendarat di Bandara SAMS Sepinggan dia disambut oleh sejumlah relawan di antaranya dari Sempekat Nusantara Berdaulat (SERAT) Balikpapan. Hadir juga ketua umumnya Mugeni serta tokoh Maesa, Youce Rumambi dan tokoh Banjar, Muhammad. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan: “Selamat Datang Isran-Hadi.
“Alhamdulillah, Allah memberkahi pemimpin kita, Pak Isran dan Pak Hadi. Kita siap berjuang untuk memenangkan beliau di Pilgub Kaltim untuk melanjutkan Kaltim Berdaulat 2,” kata Mugeni bersama yang lain.
Youce menyampaikan rencananya mengundang Gubernur Sulut Olly Dondokambey, yang juga Bendahara Umum DPP PDIP. “Kita akan kumpulkan keluarga besar warga Sulawesi Utara di Kaltim untuk memberikan dukungan kepada Pak Isran dan Pak Hadi,” jelasnya.
Diskusi “Cagub Ideal untuk Provinsi di IKN” yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI).
Rencana ini sudah dia sampaikan langsung ke Gubernur Olly, yang kebetulan beberapa hari lalu ada di Balikpapan dalam rangka mengikuti Raker Gubernur se-Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN). “Gubernur Olly setuju,” kata Youce bersemangat.
Sebelum pulang ke Samarinda, Isran singgah dulu ke Polda Kaltim. “Saya mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk persyaratan pendaftaran,” katanya menjelaskan.
Menurut Ketua Tim Pemenangan Iswan Priyadi, pihaknya mengundang warga Kaltim termasuk para pendukung dan relawan untuk menghadiri acara Rapat Umum Suara Rakyat yang digelar di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Minggu (18/8) pukul 14.00.
“Silakan datang, ini semacam acara syukuran kita untuk Pak Isran dan Pak Hadi yang sudah mendapatkan surat rekomendasi dan siap berjuang untuk mengikuti Pilgub Kaltim 2024,” jelasnya.
Ketika di Jakarta, saya sempat diundang Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang dipimpin Boni Hargens menjadi salah seorang narasumber diskusi publik “Cagub Ideal untuk Provinsi di IKN, yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Senin (12/8).
Pembicara lain di antaranya Prof Indria Samego dari Dewan Pakar The Habibie Center, Muhammad Nurhasim (Direktur Politik & Hankam BRIN), Ah Maftuchan (Direktur Eksekutif The Prakarsa), Dr Asep Kususanto (Ahli Kebijakan Publik) dan Mardiyanto (Ahli Ekonomi Politik). Acara dipandu Ali Ramadhan, Wakil Direktur LPI.
Sebagian pembicara membahas soal fenomena kotak kosong dan politik dinasti. “Ini memang fenomena yang terjadi di beberapa daerah termasuk Kaltim. Sesuai aturan dibenarkan, tapi tidak sehat untuk proses demokrasi kita,” kata Prof Samego.
Terlepas dari soal itu, saya juga sempat mengusulkan dalam pemerintahan Prabowo Subianto nanti, ada tokoh Kaltim yang dipercaya menjadi menteri. “Masa IKN-nya di Kaltim tapi tidak ada menterinya dari Kaltim,” kata saya begitu. Ternyata usul ini diamini Kang Asep, panggilan akrab Dr Asep. “Saya setuju itu,” tandasnya.
Saya kaget, Santi dari tim LPI yang memaparkan hasil survei LPI ternyata anak Samarinda. “Hasil survei kami, pasangan Isran-Hadi mengungguli Rudy Mas’ud-Seno Aji,” katanya dengan memaparkan sejumlah data.
Yang menarik hasil survei itu juga menunjukkan sebagian besar pemilih di Kaltim menyukai musik dangdut dan olahraga sepakbola.
Ketika di Kantor DPP PDIP, saya sempat bertemu langsung Ananda Emira Moeis. Saya minta PDIP juga mendorong tidak terjadi calon tunggal atau kotak kosong di Pilwali Balikpapan. “Ayo mana calonnya, kalau tidak Ibu Arita saja yang maju,” katanya begitu.(*)