Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Popularitas Rempeyek Home Inaya sebagai salah satu camilan renyah khas Balikpapan terus meningkat. Namun di balik gurihnya camilan yang sudah dibina oleh Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan ini, sang pemilik, Agustiningsih, justru tengah menghadapi tantangan baru, yakni keterbatasan tenaga produksi.
Ditemui di kediamannya di RT 14, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Agustiningsih mengaku saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi. Ia pun berencana menambah tenaga kerja untuk membantu proses produksi, terutama dalam tahap penggorengan.
“Saya kesulitan mencari pegawai. Sampai sekarang masih mencari tenaga bantuan yang bisa membantu menggoreng,” ujarnya jujur.
Sebagai salah satu anggota Forum UMKM Balikpapan Tengah, produk Rempeyek Home Inaya sering ditampilkan dalam berbagai kegiatan promosi dan pameran. Dengan tagline “Kecil Berdaya, Besar Memberdayakan,” usaha rumahan ini menjadi contoh nyata bagaimana pelaku UMKM mampu mengangkat potensi lokal dengan semangat kemandirian.
“Rempeyek saya sudah sampai ke Banjarmasin. Waktu itu ada pembeli yang memesan banyak dan dibawa ke sana," ungkap Agustiningsih dengan bangga.
Ia menjelaskan, keanggotaan dalam forum UMKM terbuka bagi siapa pun yang memiliki kemampuan dan komitmen dalam membuat produk. Melalui wadah tersebut, para pelaku usaha kecil bisa saling berbagi pengalaman dan memperluas jaringan pemasaran.
Meski begitu, Agustiningsih berharap ada dukungan konkret dari pemerintah daerah, terutama dalam hal permodalan dan fasilitas produksi. Ia menilai, bantuan seperti yang diberikan oleh koperasi atau lembaga pembiayaan UMKM bisa sangat membantu pengembangan usahanya.
“Saya sebagai pelaku UMKM berharap ada dukungan permodalan agar usaha ini bisa berkembang lebih besar lagi,” harapnya.
Kini, di tengah pesatnya permintaan dan keterbatasan tenaga, Agustiningsih tetap berkomitmen menjaga kualitas dan cita rasa rempeyeknya. Semangatnya menunjukkan bahwa pelaku UMKM seperti dirinya bukan hanya sekadar berjualan, tapi juga berjuang membangun kemandirian ekonomi dari dapur sendiri. (lex)


