Catatan Rizal Effendi
PENGUSAHA senior Balikpapan Dr Sabri Ramdhani ternyata pencinta berat grup musik rock Deep Purple asal Inggris. Bersama istrinya, Anita Indira, mereka nekat terbang ke Solo untuk menyaksikan sang legenda pelopor musik keras tersebut, yang tampil di Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat (10/3) malam kemarin.
“Saya janjian dengan teman-teman alumni Fakultas MIPA-UI termasuk Prof Hermawan “Kikiek”. Tapi si Prof ngga jadi datang, padahal dia sudah beli tiket. Jadi saya dengan Mas Bambang Rejeki, Heru Sasongko, Nuzul Ahyar dan Arby,” kata Sabri.
Deep Purple bersama kelompok musik Led Zeppelin dan Black Sabbath disebut-sebut sebagai “trinitas dari genre musik hard rock dan heavy metal Inggris” di awal hingga pertengahan tahun tujuh puluhan. Bayangkan, waktu itu saya masih sekolah di SMEP dan SMEA.
Presiden Jokowi menyapa penonton Solo.
Grup musik ini terdaftar dalam Guinness Book of World Records tahun 1975 sebagai “band paling keras di dunia” untuk konser tahun 1972 di Rainbow Theatre London dan telah menjual lebih dari 100 juta album ke seluruh dunia.
Sebelum nonton konser, Sabri sempat jumatan di Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan, hadiah Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al-Nahyan kepada Presiden Jokowi. “Alhamdulillah seperti ‘Pak Wali’ saya juga sempat salat di masjid yang sangat megah itu,” katanya bangga.
Beberapa hari sebelumnya saya lebih dulu singgah di Solo. Saya sempat subuhan di masjid bernilai Rp300 miliar itu. Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 3,6 hektare di tengah kota Solo itu memang sangat megah dan menarik. Dibangun persis sama dengan Masjid Raya Sheikh Zayed di Abu Dhabi, ibu kota UEA.
“Bulan Ramadan nanti kita sempatkan tarawihan di sana,” ajak H Asfia, pengusaha besar kontraktor tambang batu bara PT Gunung Bayan. H Asfia adalah pembina organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Balikpapan. “Ajakin Pak Zainal Muttaqin,” tambahnya.
Sabri bersama teman-temannya alumni FMIPA-UI.
Menurut Sabri, Jumatan di Masjid Zayed terasa nuansa Arabnya. Mulai azannya yang khas Masjidilharam sampai khatibnya, yang full bahasa Arab. “Tempat salat sampai tempat wudhunya dan toiletnya sangat keren,” jelasnya.
Seperti Masjid Raya Al-Jabbar di Bandung, Masjid Raya Zayed Solo juga berkembang menjadi objek wisata religius umat Islam di seluruh penjuru. Bahkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempersilakan warga nonmuslim datang jika ingin berkunjung. “Silakan, kami sangat terbuka,” katanya.
Sabri Ramdhani pernah menjadi direktur Perusda Kaltim. Dia merintis usaha di bidang farmasi. Punya belasan apotek termasuk Apotek Kanida. Belakangan dengan bendera PT Pelayaran Sadena Mitra Bahari, dia beralih usaha di kapal penyeberangan. “Ada 6 kapal feri saya beroperasi di Kariangau–Penajam dan Ketapang–Gilimanuk,” jelasnya.
BERTEMU JOKOWI
Sabri dan teman-temannya puas nonton Deep Purple di Solo. Meski para personel Deep Purple sudah berumur, toh performance mereka tetap keras dan garang. “Ya mereka sudah kepala enam bahkan tujuh seperti saya dan teman-teman,” katanya tertawa.
Personel Deep Purple di antaranya Ian Paice sebagai penggebuk drum, Roger Glover pemetik bass, Don Airey pemencet keyboard dan Ian Gillan yang menjadi andalan mereka sebagai vokalis. Ada juga Simon McBride, yang ikut bergabung dengan sejumlah riff.
Berhasil foto bareng Jokowi seusai konser.
Dengan entakan suara serak yang kuat, Ian Gillan mengawali lagu pertama berjudul “Highway Star.” Luar biasa. “Kita langsung panas,” kata Sabri. Lalu beberapa lagu lainnya termasuk lagu andalan yang ditunggu penonton, “Smoke on The Water.”
Ada satu lagu lagi berjudul “Uncommon Man” yang dipersembahkan mereka untuk Jon Lord, keyboardist Deep Purple yang telah meninggal dunia. “Lagu ini kami persembahkan untuk sahabat kami Jon Lord,” kata Ian Gillan.
Ada dua kejutan yang membuat Sabri dan teman-temannya semakin puas nonton di Solo. Tak disangka musik pembukanya, selain Godbless dengan Achmad Albar-nya ditampilkan juga Raja Dangdut Rhoma Irama dengan Sonetanya. “Saya tak mengira Bang Rhoma tampil. Hebat musik dangdut lawan musik cadas,” kata Sabri.
Di tengah ribuan penonton, hadir juga Presiden Jokowi, yang memang dikenal sebagai penggemar musik rock. Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan putra sulungnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Datang juga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Jokowi sempat melambai ketika penonton berteriak, “Jokowi….Jokowi.”
Seusai konser ketika menuju pintu keluar, Sabri berhasil menyapa dan diperkenankan foto bersama Presiden. Senangnya bukan main. Karena hanya 5 orang yang diloloskan. “Mungkin karena rambut saya putih, jadi saya masuk kriteria Pak Jokowi,” kata Sabri bangganya setengah mati.
Prabowo menonton Ahmad Dhani di Dome Balikpapan.
Di Balikpapan, malam tadi berlangsung konser Ahmad Dhani bersama Dewa 19 di Balikpapan Sport and Convention Center (Dome). Penontonnya juga membeludak. Tak disangka Menhankam Prabowo Subianto menonton lagi. Sebelumnya Prabowo juga menonton konser Dhani ketika berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (4/2) lalu.
Calon Presiden dari Partai Gerindra ini berada di Balikpapan dalam rangka menghadiri Rapimnas Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan peletakan batu pertama Sekretariat BKPRMI di lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN). Prabowo melambaikan tangannya ketika penonton menyapanya. Mirip Jokowi ketika menonton Deep Purple di Solo.(*)