Tulis & Tekan Enter
images

Seluruh Hewan Kurban Sehat, DPKH Kaltim Pastikan Aman dari PMK dan LSD

Kaltimkita.com, SAMARINDA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kalimantan Timur memastikan seluruh hewan kurban yang masuk ke wilayah Kaltim dari luar daerah dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi. Hal ini disampaikan Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan, dalam keterangannya menjelang Idul Adha 2025.

Menurutnya, penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini sudah bisa ditangani lebih baik, bahkan penanganannya sudah mulai dianggap lazim seperti COVID-19 pada manusia.

“PMK sekarang seperti COVID, kita sudah terbiasa menangani. Semua hewan dari luar Kaltim wajib dikarantina dan disertai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Harus ada rekomendasi pemasukan dari Kaltim dan rekomendasi pengeluaran dari daerah asal,” ujar Fahmi, Rabu (28/5/2025).

Ia menegaskan, meski PMK adalah penyakit hewan menular, namun daging hewan yang terjangkit tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar karena bukan penyakit zoonosis—tidak menular ke manusia.

“Berbeda dengan Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi, meski bukan zoonosis, penyakit ini menimbulkan luka cacar pada kulit hewan yang secara visual membuat dagingnya terlihat tidak layak konsumsi. Karena itu, kami sempat menahan masuknya sapi dari Pulau Jawa ke Kaltim karena wilayah tersebut masih ditemukan kasus LSD,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali dinilai lebih aman karena bebas LSD, sehingga pasokan sapi dari wilayah tersebut masih dibuka. Selain itu, pemerintah juga menerapkan pengawasan ketat lewat kegiatan karantina, vaksinasi, dan identifikasi ternak.

“Setiap sapi yang masuk harus melalui tahapan karantina, vaksinasi, dan diberi kartu penandaan vaksin. Ini bukti bahwa ternak sudah dipastikan sehat dan aman untuk dikonsumsi,” tegasnya. (fan/adv/diskominfo kaltim)



Tinggalkan Komentar