Kaltimkita.com, BALIKPAPAN-Kasus perundungan yang dilakukan sejumlah siswa di SMP 13 Balikpapan yang videonya viral pekan lalu akhirnya berujung damai.
Perwakilan guru SMP 13 Balikpapan, Reina, mengatakan bahwa pihak sekolah telah menyelesaikan permasalahan ini melalui mediasi dengan bantuan Unit PPA Polresta Balikpapan.
“Alhamdulillah kami telah dibantu melalui mediasi tanpa adanya tekanan dan sebagainya. Sehingga permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan silaturahmi,” ujar Reina.
Apalagi tujuh siswa yang terlibat dalam perundungan tersebut, baik korban maupun pelaku merupakan satu kelas dan satu sekolah.
Berkaca dari peristiwa perundungan ini, pihak SMP 13 Balikpapan diakui Reina akan meningkatkan pengawasan terhadap siswanya.
“Dengan adanya kejadian ini kami selaku dewan guru akan lebih memperhatikan pengawasan terhadap siswa kami,” jelas dia.
Kasi Humas Polresta Balikpapan Ipda Sangidun menerangkan mediasi yang dilakukan kepolisian berhasil dan tidak ada tuntutan atau keberatan yang diajukan oleh pihak korban.
“Mediasi ini penting untuk menyelesaikan masalah dengan damai dan kekeluargaan,” tutur Sangidun.
“Semua pihak yang terlibat, termasuk murid dan orang tua yang bersangkutan sepakat berdamai,” jelas Ipda Sangidun.
Dirimya berharap dengan adanya mediasi dan pendampingan dari pihak berwajib, siswa yang terlibat dalam kasus perundungan tersebut dapat belajar dari kesalahannya dan kembali bergaul dengan baik di sekolah.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan aksi perundungan terhadap siswa sekolah di Balikpapan viral di media sosial, Sabtu (2/3/2024).
Di dalam video dengan durasi 2 menit 50 detik tersebut, tampak seorang siswa tengah duduk di bangku kelas dijambak oleh siswa lainnya. Tak lama berselang, siswa lain datang dari belakang dan mendaratkan pukulan bagian kepala korban.
Melihat korban ditinju, siswa lain yang mengerumuni korban ikut melakukan serangan fisik seperti menendang dan memukul. Aksi serangan fisik para siswa tersebut terus berlanjut sebelum akhirnya siswa lain melerai.
Setelah ditelusuri, video tersebut merupakan insiden perundungan yang terjadi di SMP 13 Balikpapan.
Guru Bimbingan dan Konseling SMP 13 Reina bersama Wali Kelas IX SMP 13 Nasrun megatakan peristiwa perundungan terhadap siswa berinisial R tersebut terjadi pada Selasa (27/2/2024) pagi kemarin.
“Peristiwa itu (perundungan) terjadi pada saat jam istirahat, sekitar jam 9 pagi,” kata Nasrun di Unit PPA Polresta Balikpapan, Sabtu (2/3/2024) siang.
Sesaat setelah kejadian, Nasrun dan Reina membawa siswa yang terlibat perundungan ke ruang BK. Saat itu siswa yang terlibat langsung didamaikan dan sudah diberi sanski.
Kedua guru ini menerangkan peristiwa perundungan tersebut dipicu oleh tindakan korban R yang mengirim gambar asusila kepada keluarga S, salah satu pelaku perundungan.
“S tidak terima lalu menegur korban di kelas. Sementara siswa lain ikut mengeroyok. Mereka sebenarnya tidak ada masalah dengan R,” kata Reina.
Siswa lain yang ikut terlibat adalah S, M, MR, AB, AMR dan F. “F ini hanya merekam dan tidak ikut merundung,” imbuh Reina.
Baik Reina maupun Nasrun mengaku kaget setelah video perundungan itu beredar luas pada Jumat (1/3/2024) malam. Padahal, para siswa yang merupakan teman satu kelas tersebut sudah kembali bermain bersama.
Setelah video tersebut ramai di media sosial, pihak sekolah lantas menggelar rapat dengan para siswa dan orang tua siswa serta pihak RT setempat pada Sabtu (2/3/2024). “Sekarang kasusnya ditangani Unit PPA Polresta Balikpapan,” kata dia.
Saat ini, korban dan para pelaku perundungan sudah menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polresta Balikpapan didampingi guru dan orang tua masing-masing. (bie)