Oleh : Arianti Hasanah
mahasiswa Komunikasi Penyairan Islam IAIN Samarinda
Sejak diumumkannya kasus pertama virus corona di Indonesia oleh Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020 silam, hingga kini telah 9 bulan lamanya kita menjalani rutinitas baru berdampingan dengan virus corona. New Normal atau aktivitas baru dengan tetap menjalankan protokol kesehatan ini guna mengurangi penyebaran virus corona.
Semenjak adanya virus corona di Indonesia dan penyebarannya yang semakin luas pemerintah menindaklanjut dengan menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah, sekolah, bekerja, hingga beribadah dilakukan di rumah secara online.
Untungnya zaman semakin canggih alat komunikasi dan jaringan internet mudah didapatkan, meskipun tetap saja masih ada daerah dan masyarakat yang kesulitan untuk memperoleh akses internet dan alat komunikasi.
Tapi bayangkan saja jika virus corona ini melanda disaat teknologi dan jaringan internet masih belum secanggih di zaman ini, bagaimana sulitnyan kita menjalani rutinitas keseharian dikala pandemi.
Dengan mudahnya akses internet yang kita dapatkan di zaman ini membuat segala sesuatunya lebih mudah kita lakukan dikala pandemi, seperti jika lapar tapi malas masak cukup dengan mengklik sebuah aplikasi pesan antar kita sudah bisa mendaptakn makanan yang kita mau, merubah pembelajaran tatap muka menjadi online hanya dengan menggunakan aplikasi meet video call, mengirim tugas pekerjaan cukup dengan email, bosan butuh hiburan klik aplikasi film, semua kita bisa lakukan secara online.
Namun hal ini sebenarnya mempersulit atau mempermudah manusia?
Pada awalnya teknologi dibuat untuk mempermudah segala urusan manusia, tetapi kemajuan teknologi sama halnya manusia terdapat sisi baik dan buruknya, dampak buruk yang dibawa seiring perkembangan teknologi ini dapat menyebabkan kemalasan, kecanduan.
Dimana seseorang yang terbiasa menggunakian bantuan teknologi akan kesulitan jika tidak menggunakan teknologi misalnya HP/handphone, saat kita berpergian dan HP kita tertinggal jika perasaan kita gelisah dapat dikatakan anda sudah kecanduan.
Kemalasaan, seringkali kita menjadi malas karna kemajuan teknologi ini yang dapat mewakili segala pekerjaan manusia misalnya mesin cuci piring, mesin pemersih lantai, aplikasi pesan antar, dan sejenisnya.
Tanpa kita sadari kemalasan yang timbul karna kemajuan teknologi ini tentu berdampak pada kesehatan kita. Dampak baiknya seperti yang saya katakana diatas, kemajuan teknologi ini dapat mempurmudah pekerjaan manusia dalam segala aspek, dan kemajuan teknologi ini juga mempermudah kita untuk menjangkau komunikasi, dengan adanya internet yang dapat mempermudah kita berkomunikasi dengan orang yang bahkan berbeda benua dengan kita.
Jadi dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi ini yang membuat rutinitas manusia dimasa sebelum pandemic dan disaat pandemic menjadi lebih mudah dilakukan dengan bantuan teknolog, sehingga rutinitas serba online itu mempersulit atau mempermudah?
Jawabanya terdapat pada diri kita masing-masing bagaimana kita memanfatkan kemudahan teknologi dimasa pandemic ini menjadi sesuatu yang bernilai positif, tidak berlebihan dalam penggunaanya.
Dan kasus corona kini per 24 Oktober telah mencapai angka ∓390rb kasus, ∓314rb dinyatakan sembuh dan ∓13rb meninggal dunia. (*)