Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Balikpapan tahun ini dipastikan ramai dan panas. Harapan sebagian kelompok ada kotak kosong, kini sirna sudah. Fix...! Pasangan Rendi S Ismail - Eddy Sunardi dipastikan akan menantang petahana Rahmad Mas'ud dalam Pilwali Kota Balikpapan yang digelar 27 November 2024 mendatang.
Dengan mengantongi dokumen B1KWK, Rendi-Eddy mendaftar ke DPC PDI P Kota Balikpapan di Sepinggan Pratama Jl Syarifuddin Yoes, Balikpapan Selatan. B1KWK adalah dokumen sangat penting berisi keputusan dukungan DPP PDIP yang ditandatangani langsung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Di kertas ada tanda hologram yang tak bisa dipalsukan.
Pasangan akademisi-politikus ini diterima oleh Ketua DPC PDI P Kota Balikpapan Budiono dan jajaran pengurus. Tidak ada hiruk pikuk pengerahan massa. Penyerahan dokumen pendaftaran berlangsung khidmad bahkan terkesan sakral.
"Sebenarnya ini hanya formalitas karena kami berdua sudah mendapat dukungan dari pusat, DPP PDIP, " ujarnya.
Rendi menegaskan beberapa hal penting diantara, dirinya sudah mengantongi restu dari DPP PDIP dengan bukti dokumen B1KWK. Dirinya mendaftar sebagai calon pasangan Wali Kota berpasangan dengan Edi Sunardi, sekaligus dirinya mendaftar sebagai kader PDIP dan menyatakan akan berjuang bersama PDIP.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Ketua Budiono, adik saya Mas Suwanto (Sekretaris) dan seluruh jajaran pengurus telah berkenan menerima kami, " ujarnya. Pendaftaran diakhiri prosesi penyerahan dokumen pendaftaran dan foto bersama.
Selanjutnya Budiono menegaskan, pasangan Rendi S Ismail-Eddy Sunardi adalah fix, sudah pasti sehingga tidak ada lagi perdebatan di intern Partai Persatuan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Kota Balikpapan. "Sudah ya, mengenai pasangan yang diusung tidak ada lagi perdebatan di intern partai. Dari DPP sudah ada ketetapan, " ujar Budiono kepada jajaran pengurus di akhir perosesi pendaftaran Rendi S Ismail-Eddy Sunardi.
Anggota DPRD Kota Balikpapan yang terpilih periode ketiga ini juga menegaskan, seluruh jajaran pengurus dan kader harus tegak lurus memenangkan pasangan Rendi-Eddy.
"Iya, wajib memenangkan Rendi - Eddy. Kalau ada yang melanggar tentunya ada sanksi, " tegas Budiono. (bie)