KaltimKita.com, BALIKPAPAN – Talent scouting garapan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) akhirnya tuntas digelar. Agenda bertajuk mendobrak batas ini, berlangsung selama tiga hari, 18-20 Maret 2025 di Balikpapan Tennis Stadium.
Diketahui bahwa talent scouting ini diikuti 135 peserta yang berusia 11-23 tahun. Mereka bakal dijaring menjadi 60 atlet terbaik, untuk mengikuti pembinaan lebih intens. “Untuk hasil dari penjaringan ini, kami menunggu tim ahli dari NPCI pusat,” kata Ketua NPCI Kaltim Suharyanto.
Soal penilaian, ia memang menyebut bahwa hal itu diputuskan oleh tim penilai langsung. Di mana, akan dilihat potensinya ada olahraga mana, misal dari postur tubuh dan bakatnya di olahraga. “Jadi intinya tim-tim talent scouting yang mengarahkan mereka punya potensi di cabor mana,” tambahnya.
Kendati begitu, pembinaan pada atlet yang tidak terpilih pun, disebut Suharyanto tetap diupayakan. Sebab dari pengalamannya membina atlet, tidak menutup kemungkinan mereka yang tidak terpilih ini bisa lebih meningkat dibanding yang sudah terpilih.
“Itu sudah pernah terjadi, sehingga mereka yang sudah dijaring ini bisa saja tergantikan dengan yang berlatih lebih keras nantinya,” ucapnya.
Sementara itu, Sekjen NPCI Ukun Rukaendi menyebut ajang ini jadi momen untuk menjaring bakat-bakat baru. Yang didukung penuh oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Sekaligus, sambungnya, untuk mengumpulkan kekuatan menuju Paralimpiade Internasional yang terhelat di Los Angeles pada Agustus 2028 mendatang.
“Nanti atlet yang lolos akan kami saring lagi di tingkat nasional. Semoga bisa menghasilkan tim terbaik untuk memperkuat Timnas di Paralympic Los Angeles,” tandas Ukun. (and)