Tulis & Tekan Enter
images

Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Timur, Suharyanto.

Talent Scouting NPCI Pusat di Balikpapan, Misi Melahirkan Atlet Difabel Berprestasi

KaltimKita.com, BALIKPAPAN – Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalimantan Timur, Suharyanto, mengapresiasi langkah pengurus pusat yang menggelar talent scouting bagi atlet difabel. Berlangsung di Balikpapan Tennis Stadium, 18-20 Maret 2025, menjadikan Kaltim sebagai kota ketiga yang dikunjungi dalam program pencarian bakat ini.

Sebanyak 135 peserta ambil bagian dalam talent scouting ini, terdiri dari 25 persen tuna netra, 25 persen tuna grahita (intelektual), dan 50 persen tuna daksa. Menurut Suharyanto, ajang ini menjadi peluang besar bagi atlet difabel Kaltim untuk menunjukkan potensi mereka dan mendapatkan pembinaan lebih lanjut. "Sebenarnya jumlah peserta bisa lebih banyak. Jika tidak dibatasi, bisa mencapai 300 peserta lebih," ujar Suharyanto.

Dari talent scouting ini, Kaltim mendapatkan kuota 60 atlet yang akan dipilih untuk pembinaan lebih lanjut. Namun, masih menunggu keputusan dari pusat terkait apakah para atlet terpilih akan menjalani pemusatan latihan di Solo atau tetap dibina di daerah masing-masing.

"Harapan saya, mereka yang tidak terpilih tetap mendapatkan kesempatan pembinaan, sehingga regenerasi atlet difabel terus berjalan," harapnya.

Berbicara perhelatan nasional, Kaltim memang memiliki hasil bagus di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Solo. Bumi Etam meraih tujuh emas, 13 perak, dan 17 perunggu dengan berada di peringkat 13 nasional. Melampaui capaian edisi Peparnas sebelumnya di Papua.

Salah satu atlet andalannya, Kirana Dafia Larassati, kini mendapat panggilan untuk tampil di ASEAN Para Games 2026 di Thailand. "Kami berharap melalui talent scouting ini, akan lahir atlet-atlet difabel berkualitas yang dapat mengharumkan nama Kaltim dan Indonesia di kancah internasional," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekjen NPCI Pusat Ukun Rukaendi mengatakan, talent scouting merupakan program pusat yang didukung penuh oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Road show ini, kata dia akan dilaksanakan ke seluruh provinsi di Indonesia. Sebelumnya, sudah terlaksana di Palembang dan Jakarta. "Sasaran utama talent scouting ini untuk regenerasi atlet, dengan rata-rata usia 11-23 tahun," jelas Ukun Rukaendi.

Sesuai tema mendobrak batas, ia menambahkan talent scouting ini sejatinya untuk mempersiapkan skuat Indonesia secara matang menuju Pekan Paralimpiade Los Angeles 2028. "Semoga bisa mendapatkan atlet terbaik menuju Los Angeles," ujarnya. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar