Sabtu (27/3/2021) malam lalu menjadi hari paling spesial didalam hidup Muhammad Tabah Jalarumeksa. Mungkin sebagian orang belum banyak mengenal sosoknya. Namun dalam momen tersebut, ke depan, ia akan lebih familiar lagi. Terlebih, ia mendapat tugas berat dalam memajukan wisata Balikpapan melalui titel Putra Duta Wisata Manuntung 2021.
---
Ya mahasiswa semester dua Politeknik Negeri Balikpapan ini sukses dinobatkan sebagai Putra Duta Wisata Manuntung Balikpapan 2021. Bersamanya, ada Shafa Azahra Siregar sebagai putri duta wisata yang diumumkan pada malam pemilihan di Gedung Kesenian Balikpapan, Sabtu (27/3/2021).
Rasa senang, bangga, sedih bercampur aduk. Mahasiswa program studi Tata Boga di bawah naungan Jurusan Perhotelan dan Pariwisata ini tak menyangka bisa terpilih. Mengingat dirinya merasa masih terbilang baru dalam dunia pariwisata.
Pun begitu, atlet kempo ini menyadari jika dibalik gelar ini, ada tanggung jawab besar yang harus di emban. Sebab tidak bisa dipungkiri, secara tidak langsung menjadi repeesentasi atau wajah yang mewakilkan anak muda di Kota Balikpapan.
Tentu, tugas yang diamanahkan ini, kata dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga nama baik dan memberikan yang terbaik untuk kota ini. Baik sebelum menjabat, saat menjabat, hingga setelahnya.
”Jujur ini diatas ekspektasi saya pribadi. Namun disisi lain, saya pun menyadari jika dibalik gelar ini, ada tanggung jawab besar. Semoga bisa memberikan yang terbaik bagi kota kelahiran saya,” ujar pria kelahiran 26 Desember 2001 ini kepada KaltimKita.com, Senin (29/3/2021).
Memiliki latar belakang pendidikan di Politekba, ia percaya ilmu yang didapatkan bisa memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pariwisata di kota tercinta.
Nah, terlahir dan besar di Kota Minyak dengan merasakan sendiri kenyamanan yang didapatkan, ia mencoba untuk bisa berkontribusi dengan mengambil kesempatan di ajang duta wisata.
Muhammad Tabah Jalarumeksa dan Shafa Azahra Siregar yang akan menjalankan tugas sebagai putra dan putri Duta Wisata Manuntung 2021.
”Kecintaan saya terhadap kota ini menjadi alasan saya turut serta di ajang ini dan berharap bisa berkontribusi untuk memajukan pariwisata di Balikpapan. Serta mampu membawa nama kota tercinta di tingkat yang lebih tinggi sebaik-baiknya,“ jelasnya.
Pun begitu, menjadi duta wisata di tengah pandemi Covid-19 merupakan tantangan besar bagi nya. Utamanya dalam menggairahkan kembali sektor pariwisata.
”Itu memang sudah terpikirkan. Saya sendiri sudah memiliki beberapa poin yang ingin disampaikan dan mudah-mudahan dapat terealisasi. Namun yang paling utama adalah bagaimana mewujudkan sektor wisata yang ramah dan aman, terutama di masa pandemi ini,” ujarnya.
”Karena saya sangat ingin sekali memperkenalkan citra pariwisata Kota Balikpapan sebagai kota yang aman, nyaman, dan ramah terhadap wisatawan. Tentu saja dengan memperhatikan protokol kesehatan demi kebaikan kita semua,“ sambungnya.
Nah hal terpenting yang harus dilakukan, kata dia untuk meningkatkan kembali gairah di bidang pariwisata dengan harus melakukan penerapan CHSE.
CHSE sendiri, dijelaskan merupakan penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
”Tentu saja, hal ini memerlukan kerjasama dari semua pihak untuk sosialisasinya ke masyarakat umum agar kita semua dapat kembali berwisata dengan aman dan nyaman,“ jelasnya.
Ia pun berharap sektor wisata di Balikpapan kian dikenal. Terlebih, Balikpapan bakal menjadi penyangga ibu kota negara baru. ”Momen untuk semakin dikenal di mata dunia,” pungkasnya. (and)