Tulis & Tekan Enter
images

Terkait Dampak Proyek RDMP Terhadap Sekolah dan Tempat Ibadah, Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Dibuat Geram

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Mengenai tidak komitmen nya pihak PT. Pertamina terkait dengan dampak proyek RDMP di wilayah area SMA Patra Dharma dan SD/SMP GPIB Maranatha Balikpapan dan Tempat Ibadah, membuat Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qadri geram, Ia pun menyebut Pihak PT. Pertamina sudah melakukan pembohongan.

Sebagai informasi, pada awalnya ditahun 2020 pihak PT. Pertamina telah menyepakati untuk menjadikan atensi serta perbaikan untuk persoalan tersebut, namun hingga di awal tahun 2022 tidak juga adanya tindakan, sehingga diketahui sekarang, area tersebut semakin rusak, bahkan membahayakan pengendara maupun warga sekitar.

"Saya bingung dan juga kaget, karena pada tahun 2020 kami sudah rapat dengar pendapat dengan pihak RDMP, dan disepakati dengan berita acaranya yang mereka (Pihak Pertamina, red) segera melaksanakan perbaikan dampak dan sebagainya, namun sampai sekarang belum kelar. Ini pembohongan," ujar Alwi dengan nada kesal ketika ditemui media, pada Senin (31/1/2022).

Menurutnya, RDMP adalah proyek nasional, oleh karena itu pihak Pertamina juga wajib memperdulikan dampak lingkungan dan warga sekitar. Hal tersebut jangan menjadi pembiaran yang merugikan, bahkan menimbulkan korban.

"Sudah banyak korban disitu, anak sekolah calon masa depan kita, yang tadinya mereka niat belajar ke sekolah, malah ada yang jatuh, ada yang bajunya kotor. Bayangin saja dari 2020 sudah parah jalannya, apalagi sekarang," cetus politisi golkar ini.

Alwi pun menilai, ada dua kemungkinan pihak Pertamina melalaikan tanggung jawab permasalahan tersebut, pertama pihak mereka ingin menyelesaikan proyeknya terlebih dahulu, kedua tidak ingin mengganggu aktivitas proyek tersebut.

"Ya mungkin mereka takut rugi, jadi tunggu kelar proyeknya dulu baru diperbaiki, atau takut mengganggu aktivitasnya jika jalan disana diperbaiki, sehingga operasional mereka jadi stop sementara," tutur Alwi.

"Lagian memperbaiki area tersebut tidak memakan biaya besar kok, dibanding dengan proyek mereka yang ratusan milyar," tambahnya.

Tak sampai disitu, Alwi pun semakin kesal ketika RDP diselenggarakan, alih-alih menghadirkan seorang General Manager yang bisa langsung memutuskan, namun pihak PT. Pertamina malah mengirimkan perwakilannya saja.

Pihaknya akan memberikan estimasi selama sebulan, jika belum ada eksekusi dari pihak Pertamina, maka pemblokiran jalan pun akan dilakukan.

"Kami tunggu satu bulan dulu, jika tidak ada action kami akan meminta kepada masyarakat tutup itu jalan, dan sebelum bagus tidak ada yang boleh lewat," pungkas Alwi. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar