Kaltimkita.com, BIDUKBIDUK - Wakil Bupati Berau, Gamalis, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Bidukbiduk dengan meninjau sejumlah proyek yang tengah berjalan. Pada tahun anggaran 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), menggarap tujuh kegiatan pembangunan, terdiri dari dua proyek jembatan dan lima peningkatan jalan di kecamatan tersebut.
Total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan di wilayah tersebut mencapai Rp150 miliar. Dari jumlah itu, Rp 80 miliar bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kalimantan Timur, sementara sisanya dialokasikan melalui APBD Berau.
Dalam peninjauan tersebut, lokasi pertama yang dituju adalah pembangunan Jembatan Sei Bataan. Proyek ini kini telah mencapai 32 persen progres pengerjaan.
“Targetnya selesai akhir 2025. Saat ini sudah masuk tahap pemasangan fondasi. Masyarakat bisa menggunakan jalur alternatif yang disiapkan sementara,” ujar Gamalis.
Ia menjelaskan, pembangunan jembatan tersebut diharapkan dapat mempermudah transportasi warga sekaligus membuka akses darat yang lebih baik ke Kabupaten Kutai Timur.
Peninjauan dilanjutkan ke proyek peningkatan jalan Teluk Sumbang – Sinondok – Landas dengan total panjang 6,7 kilometer. Untuk tahun 2025, Pemkab Berau mengalokasikan Rp 25 miliar guna mengerjakan jalan sepanjang 2,7 kilometer terlebih dahulu.
Gamalis juga memantau pembangunan Jembatan Sei Sumbang yang kerap mengalami kerusakan akibat banjir. Saat ini progresnya baru 18 persen dan ditargetkan rampung pada akhir tahun.
“Jembatan ini akan diperlebar jadi tiga meter, tapi tetap untuk kendaraan roda dua dan ambulans saat darurat. Jalan alternatif juga sudah kami buka, tinggal penyelesaian sedikit lagi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup memberikan apresiasi kepada anggota DPRD Kaltim Dapil VI yang dinilai berperan dalam memperjuangkan anggaran pembangunan hingga Berau mendapat porsi cukup besar.
“Bantuan keuangan dari provinsi ini sangat membantu daerah. Harapannya, alokasi seperti ini bisa terus berlanjut agar pembangunan berkesinambungan,” katanya.
Menanggapi pembangunan infrastruktur di wilayah pesisir, Anggota Komisi III DPRD Berau, Saga, menekankan pentingnya menjaga mutu pekerjaan.
“Kalau bicara pembangunan di pesisir, kualitasnya harus benar-benar dijaga,” ujarnya.
Menurut Saga, setiap proyek yang direncanakan perlu disesuaikan dengan kondisi alam setempat agar hasilnya maksimal. Dengan dana yang cukup besar, perencanaan disebutnya harus matang. Hasilnya juga diharapkan bagus, sehingga umur pemakaian infrastruktur bisa bertahan lama. (han/adv)