Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Upaya peningkatan kualitas produk lokal di Kota Balikpapan terus menjadi perhatian pemerintah daerah. Tidak hanya fokus pada pemasaran, Pemerintah Kota Balikpapan kini mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan mutu produk melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Langkah ini diharapkan mampu mengangkat daya saing produk lokal agar tidak hanya berjaya di tingkat daerah, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Heru Resandi Setia Kesuma, menilai bahwa tantangan UMKM saat ini bukan lagi sekadar bertahan di pasar, tetapi bagaimana menyesuaikan diri dengan standar yang diakui secara nasional. Menurutnya, SNI merupakan instrumen penting untuk memperkuat kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.
“SNI bukan hanya soal kepatuhan pada aturan, tetapi menjadi bukti bahwa produk tersebut aman, berkualitas, dan mampu bersaing. Dengan SNI, pelaku usaha memiliki nilai tambah yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Heru di Balikpapan, Kamis (6/11/2025).
Heru mengatakan, selama ini sebagian pelaku UMKM masih menganggap sertifikasi SNI sebagai proses yang rumit dan memerlukan biaya besar. Namun, pemerintah berupaya mematahkan anggapan tersebut melalui pendampingan intensif.
DKUMKMP telah menjalin kolaborasi bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM dalam proses sertifikasi. Pendampingan dilakukan mulai dari bimbingan teknis, pengecekan kualitas produk, hingga pengurusan administrasi.
“Kami tidak ingin UMKM berjalan sendiri. Pemerintah hadir untuk membantu dan memastikan proses ini lebih mudah, cepat, dan terjangkau. Target kita adalah semakin banyak produk lokal Balikpapan yang bersertifikat SNI,” jelas Heru.
Di lapangan, mulai terlihat peningkatan kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya standar mutu. Beberapa UMKM pangan lokal di Balikpapan disebut mulai melakukan penyesuaian pada bahan baku, pengemasan, hingga proses produksi agar memenuhi standar nasional. Menurut Heru, langkah sederhana ini menjadi fondasi untuk masuk ke pasar yang lebih luas.
Ia menegaskan bahwa sertifikasi SNI merupakan peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas. Selain memberi jaminan mutu, SNI juga menjadi strategi memperkuat kepercayaan pasar dan meningkatkan reputasi merek.
Heru menyebutkan, pemerintah menargetkan lebih banyak UMKM Balikpapan dapat mengantongi sertifikat SNI sebagai bagian dari visi menjadikan kota ini sebagai pusat industri dan jasa yang berdaya saing tinggi.
“Penerapan SNI bukan beban, melainkan investasi jangka panjang bagi pelaku usaha. Kami ingin UMKM Balikpapan tidak hanya sekadar eksis, tetapi mampu menjadi pemain utama di tingkat nasional,” tutupnya. (rep)


