Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Peningkatan kualitas hidup lanjut usia terus menjadi perhatian Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Salah satu program yang kini mulai dikembangkan adalah Program Lansia Berdaya (Sidaya) yang merupakan bagian dari Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Program ini memiliki lima menu kegiatan utama, salah satunya Sekolah Lansia SMART.
Kepala Bidang Ketahanan Keluarga DP3AKB Kota Balikpapan, dr. Luluk Kumala Kafbiyah, menjelaskan, program Sidaya bertujuan mendorong pemberdayaan lansia agar tetap aktif, sehat, dan produktif. Melalui Sekolah Lansia SMART, para lansia akan mendapatkan pembelajaran non-formal yang dirancang untuk meningkatkan kualitas kesehatan fisik, mental, spiritual, dan sosial.
“Tujuan Sekolah Lansia ini adalah meningkatkan kualitas hidup lanjut usia agar mereka tetap sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat. Harapannya, para lansia bisa tetap bahagia, berdaya, dan memiliki peran sosial di lingkungannya,” ujar dr. Luluk, Kamis (6/11/2025).
Meski demikian, dr. Luluk mengakui Sekolah Lansia SMART di Balikpapan belum resmi berjalan, karena masih menunggu mekanisme perubahan anggaran. Namun, DP3AKB sudah mulai mempersiapkan aspek administrasi dan teknis pelaksanaan, termasuk pembentukan pengurus serta penetapan sekretariat sebagai pusat kegiatan.
Sebagai tahap awal, DP3AKB mengadakan kegiatan Sekolah Lansia SMART tingkat Kota Balikpapan, Kamis (6/11/2025), di Aula Lantai 4 Gedung Disdukcapil–DP3AKB. Kegiatan ini melibatkan berbagai mitra tenaga kesehatan dan menghadirkan narasumber, antara lain instruktur senam, Penyuluh KB Kota Balikpapan, dokter spesialis jantung, dokter spesialis penyakit dalam, dan psikolog.
Peserta kegiatan terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), kader Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) Kelurahan Sepinggan Raya, serta perwakilan lansia dari wilayah tersebut. Mereka mendapatkan materi seputar kesehatan fisik dan mental, penguatan spiritual, keterampilan, serta pelatihan pemberdayaan ekonomi.
Dr. Luluk menambahkan, Sekolah Lansia SMART diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat bahwa lanjut usia bukan berarti pasif dan tidak produktif. “Kami ingin menunjukkan bahwa masa lansia adalah fase yang tetap bisa berdaya dan bermanfaat. Dengan pendampingan melalui sekolah lansia, para lansia dapat memiliki ruang untuk belajar, bersosialisasi, dan meningkatkan kemampuan diri,” ungkapnya.
Ia juga berharap setelah pilot project berjalan, program ini dapat diperluas ke seluruh kecamatan di Balikpapan melalui kolaborasi lintas sektor, seperti fasilitas kesehatan, kelurahan, dan kelompok masyarakat.
Dengan upaya tersebut, DP3AKB Balikpapan menegaskan komitmennya untuk membangun ketahanan keluarga lintas generasi, termasuk memastikan lansia tetap menjadi bagian aktif dalam pembangunan keluarga dan masyarakat. (rep)


