Tulis & Tekan Enter
images

Dermaga Kampung Baru Jadi Prioritas 2026: Dorong Ekonomi Pesisir dan Konektivitas Laut

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pembangunan Dermaga Kampung Baru di Balikpapan dipastikan kembali berlanjut pada 2026 setelah sempat tertunda akibat penyesuaian anggaran dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menetapkan proyek tersebut sebagai salah satu program prioritas sektor transportasi laut tahun depan, dengan alokasi anggaran mencapai Rp2,3 miliar.

Proyek ini sejatinya telah direncanakan rampung secara bertahap sejak 2024. Namun, realisasi fisik urung dimulai karena dokumen teknis belum selesai dan adanya kebijakan efisiensi fiskal di tingkat provinsi maupun pusat yang berdampak pada penundaan sejumlah proyek daerah. Kini, seluruh persyaratan administrasi dan dokumen teknis pembangunan telah disiapkan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, Muhammad Fadli Pathurahman, mengungkapkan bahwa dokumen Detail Engineering Design (DED) dermaga telah rampung seluruhnya. Dengan demikian, pembangunan dapat segera dimulai secara bertahap pada tahun anggaran 2026.

“DED-nya sudah selesai. Tahun depan kami mulai tahap pembangunan secara bertahap,” ujar Fadli, Rabu (5/11/2025).

Ia menjelaskan, keberadaan dermaga ini sangat penting mengingat wilayah pesisir Balikpapan masih mengandalkan akses laut sebagai sarana utama mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik antarwilayah. Dermaga-dermaga kecil yang ada saat ini dinilai belum memadai untuk menampung meningkatnya arus penumpang dan barang.

“Dermaga di Kampung Baru ini akan memperkuat konektivitas laut antara Balikpapan dan daerah pesisir sekitar. Jadi bukan hanya untuk bongkar muat, tapi juga menunjang transportasi masyarakat,” terangnya.

Tahap awal pembangunan akan difokuskan pada penguatan struktur utama dermaga serta perbaikan akses jalan menuju lokasi. Fadli menegaskan bahwa seluruh tahapan pembangunan akan mengacu pada standar keselamatan dan kelestarian lingkungan, termasuk perlindungan kawasan pesisir dari risiko abrasi.

Meski begitu, ia mengakui terdapat potensi dinamika anggaran yang dapat mempengaruhi jadwal pembangunan. Pemerintah kota masih menunggu hasil pembahasan efisiensi fiskal di pemerintah pusat.

“Harapannya, proyek ini tidak terkena pemangkasan, karena sudah siap secara teknis,” tegasnya.

Dishub menilai keberadaan dermaga Kampung Baru akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pesisir. Selama ini, nelayan dan pedagang kecil masih bergantung pada kapal tradisional dengan fasilitas bongkar muat terbatas.

“Dengan adanya dermaga baru, aktivitas perdagangan pesisir bisa lebih efisien dan aman,” ucap Fadli.

Pemkot juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta untuk pengelolaan pascapembangunan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), agar fasilitas yang dibangun tidak berhenti pada aspek fisik semata. “Kami ingin dermaga ini terus berkembang dan produktif,” tandasnya. (rep)



Tinggalkan Komentar

//