Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Puluhan mahasiswa dan warga yang tergabung dalam Aliansi Balikpapan Melawan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (25/8/2025). Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan berbagai persoalan kota yang dinilai tak kunjung mendapat solusi dari pemerintah.
Dalam aksinya, massa menyampaikan lima tuntutan utama, yaitu Menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), menuntut ketersediaan air bersih, penanganan banjir secara menyeluruh, perbaikan lalu lintas yang kerap menimbulkan kecelakaan, serta mengatasi kelangkaan beras dan LPG 3 kilogram, serta isu beras oplosan di pasaran.
Koordinator aksi, Hendrikus, menyampaikan bahwa berbagai permasalahan tersebut sudah lama dirasakan warga, namun belum ada penyelesaian konkret dari pemerintah.
“Masalah banjir terus terjadi, air bersih susah didapat, dan harga kebutuhan pokok makin tinggi. Bahkan kecelakaan lalu lintas di kawasan Rapak dan Kilo masih sering terjadi. Pemerintah harus segera melakukan pembenahan,” ujar Hendrikus dalam orasinya.
Ia juga menyoroti kebijakan kenaikan PBB yang sempat diumumkan namun kemudian ditunda oleh pemerintah kota. Menurutnya, penundaan tersebut menimbulkan kecurigaan di kalangan warga.
“Kalau hanya ditunda, kami khawatir nanti disahkan diam-diam tanpa sosialisasi. Kami minta kenaikan PBB dibatalkan, atau minimal ditinjau ulang dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Jangan sampai memberatkan,” tegasnya.
Aksi ini diikuti sekitar 15 kelompok dari berbagai elemen, mulai dari mahasiswa hingga organisasi masyarakat. Mereka juga meminta Wali Kota Balikpapan bersedia berdialog langsung dengan warga untuk mendengar keluhan secara terbuka.
“Kebijakan pemerintah selama ini seringkali tidak mencerminkan kebutuhan rakyat. Karena itulah kami turun ke jalan. Ini bentuk kepedulian kami terhadap kota Balikpapan agar bisa menjadi tempat tinggal yang lebih baik,” pungkasnya.
Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan dari aparat kepolisian. Massa berharap pemerintah kota segera merespons tuntutan mereka dengan tindakan nyata, bukan sekadar janji. (rie)