Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Kaltim menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama yang harus diselesaikan. Peredaran barang haram itu masih terjadi. Hal itu terungkap dari hasil Operasi Antik Mahakam 2021 lalu.
Dalam operasi tersebut, puluhan bandar dan pengedar berhasil diamankan. Beragam barang bukti seperti sabu-sabu, ganja, dan barang terlarang lainnya disita. Semua terungkap di seluruh kabupaten/kota di Bumi Etam. Hal ini tentunya mendapat atensi khusus dari Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum, keamanan, dan hak asasi manusia.
Anggota DPR RI Dapil Kaltim, Drs H Safaruddin mengatakan, dalam menangani peredaran narkoba, berbagai upaya harus dilakukan bersama. Mulai dari tindakan preventif (pencegahan), persuasif (pendekatan), hingga represif (penindakan).
“Namun yang lebih penting adalah preventif dan persuasif. Di antaranya melalui edukasi. Peningkatan edukasi mengenai bahaya narkoba, bisa menjadi salah satu langkah untuk meminimalisir bertambahnya kasus penyalahgunaan narkoba,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim itu.
Safaruddin mengatakan, narkoba sudah menyasar ke semua kalangan. Baik dari pelajar, mahasiswa, pekerja, pebisnis, hingga kalangan lainnya. Oleh karena itulah, pencegahan harus dilakukan dengan harapan menumbuhkan kesadaran diri untuk menjauhi narkoba.
“Kalau penindakan, selama ini sudah dijalankan oleh Polri maupun BNN (Badan Narkotika Nasional). Sekarang, edukasi harus ditingkatkan. Jangan sampai justru orang-orang terdekat kita yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba,” kata Kapolda Kaltim 2015-2018 itu.
Untuk itulah, Safaruddin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu-membahu berperan aktif dalam narkoba di Kaltim, dan Indonesia pada umumnya. Dengan demikian, diharapkan dapat menyelamatkan generasi penerus bangsa.
“Narkoba adalah musuh bersama, tidak boleh hanya mengandalkan hanya polisi dan BNN saja. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus saling membantu untuk memberantas narkoba. Tidak hanya di Kaltim, tapi juga di seluruh Indonesia,” tutup Safaruddin. (*)