Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Di tengah kepadatan permukiman Kota Balikpapan, sepasang suami istri (pasutri) Itha Nur Aryani dan Amar, berhasil mengubah halaman rumahnya di RT 36 Kelurahan Sumber Rejo, Balikpapan Tengah, menjadi kebun hijau produktif.
Ya, melalui usaha bertajuk Akar Putih Hidroponik Farm, keduanya membuktikan bahwa bertani tidak selalu membutuhkan lahan luas.
Metode hidroponik yang mereka gunakan memungkinkan tanaman tumbuh tanpa tanah, hanya dengan media air yang dialirkan melalui lubang pipa-pipa kecil.
“Dengan modal terbatas, kami bisa menanam sayur yang lebih bersih dan sehat. Sekarang malah banyak peminatnya,” ujar Itha bangga, Jumat (24/10/2025).
Namun, Amar menambahkan, sistem hidroponik juga memiliki tantangan tersendiri, terutama saat musim hujan.
“Banyak yang mengira hujan itu berkah, padahal bagi hidroponik justru jadi kendala. Sebab tanaman ini bergantung pada sinar matahari. Kalau mendung terus, pertumbuhannya melambat. Misalnya selada yang biasanya panen 45 hari, bisa mundur jadi 50 hari,” jelasnya.
Menurut Amar, intensitas cahaya berperan penting dalam menjaga kualitas daun. Beberapa petani besar kini mengatasi hal itu dengan teknologi lampu buatan, tapi bagi skala rumahan, biaya operasionalnya masih tinggi.
“Kalau industri besar bisa pakai lampu spektrum khusus, tapi kami masih mengandalkan sinar alami,” ujarnya.
Selain itu, kebersihan instalasi juga wajib dijaga. Setelah tiga kali panen, pipa harus dibersihkan agar tidak muncul lumut atau cacing kecil di saluran air.
“Kalau tidak rutin dibersihkan, sisa nutrisi bisa menumpuk dan menghambat aliran air,” kata Amar.
Bagi pasangan ini, hidroponik menjadi solusi pertanian modern yang efisien dan ramah lingkungan.
“Kelebihannya, bisa dilakukan di mana saja, bahkan di rumah. Sayurannya juga lebih bersih dan bebas pestisida,” tutur Itha bangga.
Akar Putih Hidroponik Farm kian eksis sebagai satu-satunya tanaman Hidroponik se Kota Balikpapan. Berkat kegigihan Itha dan Amar, usaha mereka kini menjadi binaan Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan. (lex)


