Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pasca hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, penularan Covid-19 di Kota Balikpapan dilaporkan terus melandai, bahkan setelah libur lebaran 2022 berlalu. Hal ini tentunya menjadi kabar baik kota Beriman, artinya kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam percepatan vaksinasi juga berjalan dengan lancar.
Diinformasikan, dari laporan harian Satgas Covid-19 Balikpapan, hingga tanggal 8 Mei 2022 tidak ada penambahan kasus terpapar atau zero kasus Corona.
Kepala Bidang Keamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Balikpapan Zulkifli mengatakan, meski masih berada dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 sejak 25 April hingga 9 Mei 2022. Kementrian Kesehatan juga menyebut indikator penularan sudah menurun dan berada di level 1.
"Tadi Dinas Kesehatan sudah mencari informasi terkait asesmen yang ada di Kemenkes, lihat sebenarnya kita ini sudah berada di level 1. Tapi kita belum tahu untuk hari ini kita berada di level berapa," ucapnya kepada media, Selasa (10/5/2022).
Dengan perkembangan yang baik, dimana terhitung sudah beberapa hari tren positif covid-19 selalu nol, ia berharap Balikpapan kembali ke PPKM level 1. Hal ini juga menandakan berpotensi baik bagi pengembangan kembali sektor ekonomi kota.
"Kita berharap pasca lebaran ini, kalau bisa berada di level 1. Jangan sampai kita turun di level 4. Karena dengan melihat perkembangan kasus yang sekarang, kita sudah bisa berada di level 1 maksimal di level 2 lah," harapnya.
Zulkifli juga menambahkan bahwa beberapa hari yang lalu, sebelumnya pihaknya juga telah melakukan tes antigen acak di Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, pada Sabtu (7/5/2022). Dijelaskannya, dari 90 sampel yang diambil, tidak ditemukan adanya kasus positif Covid-19.
Pun begitu, laki-laki yang juga selaku Plt. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan itu juga berharap, arus balik mudik nantinya juga mengalami hal serupa, dimana tidak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19 yang meningkat.
"Alhamdulillah kita lakukan di bandara dari 90 sampel yang kita lakukan dari Surabaya, dari Jakarta dan dari Jogja penerbangan kedatangan itu, tidak ada hasil yang menunjukkan positif," tandasnya. (lex)