Kaltimkita.com, BALIKPAPAN— Ratusan anak muda di Balikpapan kompak turun ke kawasan pesisir Gang Beriman, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, Minggu (28/9/2025), untuk menggelar aksi bersih-bersih lingkungan.
Aksi ini digagas oleh komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih) Kaltim dan Action Youth of Sustainability (AYS), bekerja sama dengan Pemerintah Kota Balikpapan.
Uniknya, para peserta datang dari berbagai tingkatan pendidikan mulai dari pelajar SMP, SMA/SMK, hingga mahasiswa. Mereka bergotong royong membersihkan sampah yang menumpuk di wilayah permukiman atas air, yang selama ini rawan tercemar limbah.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, hadir langsung di lokasi dan memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif para pemuda ini.
“Ini adalah contoh nyata kepedulian generasi muda terhadap lingkungan. Sangat sejalan dengan upaya Pemkot menjaga kebersihan kota,” ujar Bagus.
Ia menambahkan, Balikpapan sudah dikenal sebagai kota bersih dan rutin meraih penghargaan Adipura Kencana. Untuk mempertahankan prestasi itu, menurutnya, peran aktif masyarakat terutama anak muda sangatlah penting.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi budaya. Tidak hanya sekali, tapi dilakukan secara rutin dan melibatkan lebih banyak orang,” harapnya.
Sementara, Ketua Pepelingasih, Riski Ade Putra menambahkan, kegiatan bersih-bersih ini sudah menjadi agenda tahunan. Tahun ini merupakan kali keempat digelar.
“Kami ingin pemuda Balikpapan tidak hanya peduli, tapi juga beraksi langsung. Karena bicara soal kebersihan bukan cuma soal kota, tapi juga laut dan pesisir,” jelas Riski.
Menurutnya, masih banyak warga yang belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama di wilayah pesisir yang kerap menjadi tempat pembuangan sampah.
“Kalau dibiarkan, sampah di laut ini bisa merusak ekosistem. Makanya kami mulai dari sini, ajak masyarakat untuk berubah,” tambahnya.
Selain soal lingkungan, Riski juga menekankan pentingnya kerja sama antar pemuda dan organisasi, agar tak ada lagi persaingan yang tidak perlu. Ia melihat kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dengan total sekitar 300 peserta, kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil dan dari generasi muda. (rie)