kaltimkita.com, Jakarta - Penjualan moge (motor gede) mulai bangkit kembali di periode new normal. Sama seperti penjualan motor berkapasitas mesin kecil, penjualan moge selama masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga mengalami kontraksi parah, sempat turun hingga 90%.
Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang terpukul akibat terjadinya pandemi virus Corona. Bergesernya kebutuhan masyarakat dan lesunya perekonomian, serta tutupnya sejumlah dealer selama pemberlakuan PSBB, menjadi pemicu turunnya minat konsumen membeli moge.
"Bulan Maret, April, penjualan cukup terganggu. Paling parah di bulan Mei (turun hampir 90℅ Red-), karena kan banyak dealer yang tutup akibat PSBB," bilan CEO BMW Motorrad Indonesia, Joe Frans, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (17/7).
Lanjut Joe menjelaskan, semenjak memasuki periode new normal, penjualan moge BMW Motorrad perlahan kembali bangkit. "Setelah itu di bulan Juni kita kembali ke (angka-Red) hampir normal. Dan di bulan Juli ini kembali normal lagi," kata Joe tanpa menjelaskan lebih rinci angka penjualan tersebut.
Di katalog penjualannya, BMW Motorrad Indonesia memiliki line-up cukup lengkap. Di segmen skutik entry level ada model C 400 X dan C 400 GT. Lalu di segmen roadster G 310 R dan model terbaru F 900 R. Lalu di lini produk klasik ada R nine T, di segmen adventure ada R 1200 GS, F 750 GS, dan lain-lain. Kemudian di segmen touring ada K 1600 B dan R 1250 RT.
"Kalau backbone (tulang punggung-Red) kami masih moge semua. Kayak R 1250 GS sama R nine T," terang Joe.
Selain menjual produk secara off-line, BMW Motorrad juga menggunakan sistem penjualan online untuk mempermudah konsumen, salah satunya melalui situs jual beli blibli.com. "Jadi sekarang beli moge juga semakin mudah, tinggal pakai aplikasi di hp," tukasnya. (dtc/tim)