Kaltimkita.com, BALIKPAPAN — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan terus memperkuat program literasi politik bagi masyarakat, khususnya kalangan pelajar dan pemilih pemula. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran politik warga agar mampu berpikir kritis, menolak hoaks, serta berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan, Sutadi, mengatakan bahwa literasi politik merupakan benteng penting dalam menjaga kualitas demokrasi. Masyarakat yang memiliki pemahaman politik yang baik diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu, isu SARA, provokasi politik, maupun praktik politik uang yang kerap muncul menjelang pemilu.
“Literasi politik itu tameng dari hoaks dan apatisme. Kalau masyarakat paham politik, mereka bisa berpikir kritis dan ikut menjaga demokrasi tetap sehat. Jadi memang perlu literasi di kalangan warga kita,” ujarnya, dikonfirmasi, Minggu (02/11/2025).
Kesbangpol Balikpapan secara aktif menggelar berbagai kegiatan seperti edukasi pemilih pemula, diskusi publik, sekolah demokrasi, pelatihan sadar politik, serta sosialisasi wawasan kebangsaan. Program ini diarahkan untuk membangun kesadaran politik yang berimbang dan rasional di tengah derasnya arus informasi digital. “Kami ingin warga, terutama anak muda, bisa memahami proses politik secara utuh. Mereka harus tahu hak dan tanggung jawab sebagai warga negara, bukan sekadar datang ke TPS menyalurkan hak suara saat pemilu,” jelasnya.
Menurut Sutadi, tantangan terbesar saat ini bukan hanya rendahnya minat masyarakat terhadap politik, tetapi juga tingginya penyebaran informasi menyesatkan melalui media sosial. Tanpa literasi politik yang baik, masyarakat rentan terseret opini tanpa dasar, mudah memercayai isu provokatif, bahkan kehilangan kepercayaan terhadap lembaga demokrasi. “Kita tidak bisa biarkan apatisme tumbuh. Demokrasi hanya bisa sehat kalau warganya peduli dan melek politik. Nah itu seharusnya menjadi tugas kita bersama. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah,” tegasnya.
Ia menilai, penguatan literasi politik harus dimulai sejak dini, terutama di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi. Karena itu, Kesbangpol terus menggandeng sekolah, kampus, organisasi kepemudaan, serta komunitas lokal untuk menggelar kegiatan yang mendekatkan dunia politik dengan generasi muda.
“Kami turun langsung ke sekolah dan kampus. Kami ajak anak muda berdiskusi supaya mereka paham bahwa politik itu bukan sesuatu yang kotor. Politik adalah sarana memperjuangkan kebaikan dan keadilan, asalkan pelakunya berpegang pada nilai kejujuran,” tambahnya.
Sutadi berharap, semakin banyak generasi muda Balikpapan yang terlibat dalam kegiatan literasi politik, sehingga budaya demokrasi yang sehat dapat tumbuh dan terjaga di tengah masyarakat. (rep)


