Kaltimkita.com, SAMARINDA- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) melakukan upaya guna meningkatkan minat baca masyarakat di tengah era digital.
"Beberapa upaya yang kami lakukan, mulai dari memperbarui koleksi buku, memperluas layanan digital, serta menggencarkan perpustakaan keliling," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPK Kaltim, Anita Natalia Krisnawati, Senin (25/11/2024).
Ia menyampaikan, DPK Kaltim secara bertahap memperbarui koleksi buku, termasuk buku pelajaran dari tingkat TK hingga perguruan tinggi untuk menyelesaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
"Kami selalu evaluasi dan update buku-buku, terutama yang dibutuhkan masyarakat. Ada buku pelajaran, buku umum, dan buku untuk anak-anak usia dini," ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga aktif melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat baca, seperti mengadakan lomba bercerita, mendongeng, dan berkerja sama dengan komunitas baca.
"Kami sering berkerja sama dengan komunitas baca, seperti Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) Kaltim, untuk menggelar kegiatan-kegiatan yang menarik minat baca masyarakat," beber Anita.
Mengingat, perkembangan teknologi membuat DPK Kaltim mengembangkan sejumlah layanan digital guna memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi, salah satunya melalui aplikasi iKaltim yang memungkinkan masyarakat mencari dan melihat koleksi buku secara daring.
"Masyarakat bisa mengakses iKaltim untuk mencari buku yang mereka butuhkan. Jadi kalau malas datang langsung ke perpustakaan, bisa cek dulu koleksi bukunya di aplikasi," katanya.
Selain itu, DPK Kaltim juga menyediakan layanan pembuatan kartu anggota secara gratis. Hal ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa, untuk mengakses buku-buku di perpustakaan.
"Kami selalu mempromosikan layanan kartu anggota gratis ini agar masyarakat semakin mudah meminjam buku," imbuh Anita.
Tak hanya berfokus pada layanan di perpustakaan, DPK Kaltim juga aktif melakukan layanan perpustakaan keliling. Anita menyebutkan setiap Minggu ada kunjungan ke berbagai titik, seperti panti asuhan, sekolah, lembaga pemasyarakatan dan pondok pesantren.
"Kami punya tiga unit perpustakaan keliling yang beroperasi setiap minggu. Buku-bukunya selalu diperbarui, jadi masyarakat bisa mendapatkan bacaan terbaru," paparnya.
Layanan perpustakaan keliling ini mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya anak-anak. Mereka antusias dalam memilih dan membaca buku yang disediakan.
"Alhamdulillah, antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, terhadap perpustakaan keliling sangat baik. Mereka senang bisa membaca buku-buku baru," tutup Anita. (adv/ian)
.jpg)
