Tulis & Tekan Enter
images

Ketua PCNU Balikpapan KH Muslih Umar melantik 11 lembaga di lingkungan NU.

Bunda Arita dan LKK NU

Catatan Rizal Effendi

BUNDA ARITA atau lengkapnya Hj Yohana Palupi Arita, istri saya diminta jadi ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK NU) Kota Balikpapan. Pelantikannya berlangsung Selasa (17/10) malam di Balikpapan Islamic Center (BIC) bersamaan dengan pengajian akbar dalam rangka peringatan Hari Santri Tahun 2023, yang menghadirkan KH Zulfa Mustofa, wakil ketua umum PBNU.

Tidak saja LKK, tapi masih ada 11 lembaga lain di lingkungan NU Balikpapan yang juga dikukuhkan. Ke-11 lembaga itu adalah Lembaga Perekonomian dengan ketuanya Dhino Nofian Abdi, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (Arif Abdullah Firdaus, SE), Lembaga Bahsul Masail (Abdullah Wafa, S.Pd.I), Lembaga Wakaf dan Pertanahan (Drs Imam Waros) serta Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM (Kurniadi).

Selain itu ada Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Muhajirin), Lembaga Falakiyah (Abdurrohim, S.Kom), Rabithan Ma’ahid al-Islamiyah (Adrian, MSi), Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (Adv. Bambang Wijanarko, SH, CIL), Lembaga Perguruan Tinggi (Khoirul Anam Siddeh, MSi) dan Lembaga Pendidikan Ma’arif yang diketuai H Muhammad Ishak, S.Ag, M.Pd.

Wali Kota H Rahmad Mas’ud menerima tampah sayur dari LKK NU Balikpapan.

Sejak kepengurusan KH Muhammad Muhlasin, Bunda Arita terbilang aktif dalam berbagai kegiatan NU terutama di kegiatan muslimat. Tapi Ketua PCNU yang baru KH Muslih Umar memintanya aktif sebagai ketua LKK masa khidmat 2023-2028.

Bunda Arita didampingi wakil ketua Legiyem, SS, MM (Mis Egi), sekretaris Hj Umu Hidayah, S.Ag, wakil sekretaris Mis Asdiani, S.Kom, bendahara Hj Irma Ahmad Basir dan wakilnya Hj Asniar, SE.

Ada 3 bidang melengkapi kepengurusan. Bidang Kesejahteraan Keluarga terdiri dari Siti Khalimah, S.Pd, Siti Fatimah, M.Si dan Hj Masratu, S.Ag. Bidang Kemaslahatan Umat terdiri dari Artika Eka Prihatini, M.Pd, dr Lis Indrayati dan Mas’udah. Bidang Lingkungan Hidup terdiri Eko Prasetyo Lampard, SH, Hj Fitriani dan Binti Miftahul Fariha.

Sebagai Pembina LKK adalah KH M Muhlasin, Hj Kasriah, SE dan Hj Azizah. Sementara sebagai penasihat adalah Rois Syuriah PCNU Balikpapan KH M Abbas Alfaz AR dan Ketua Tanfidziyah PCNU KH Muslih Umar.

Ke-11 lembaga itu dilantik serentak oleh KH Muslih Umar. Acara berlangsung lancar dan khidmat disaksikan pengurus dan tokoh NU se-Balikpapan. “Kita semua berharap agar ke-11 lembaga ini berjalan aktif dan lancar, sehingga misi NU untuk membentuk pribadi muslim ahlussunnah wal jamaah yang beriman dan bertakwa dapat tercapai,” harapnya.

LKK NU merupakan perangkat teknis NU untuk pemberdayaan masyarakat. Tujuannya adalah untuk kemaslahatan keluarga, umat, dan kemaslahatan bangsa secara utuh (holistic) dan berkelanjutan. Di antaranya melalui pilihan program isu kependudukan dan kesejahteraan sosial (social welfare).

Berebut gunungan di mobil hias LKK NU Balikpapan.

Secara nasional, LKK NU memberi prioritas mengampanyekan program hidup sehat di lingkungan madrasah, agar kualitas kesehatan di lingkungan madrasah mengalami peningkatan yang signifikan.

Bagi Bunda Arita tugas pemberdayaan masyarakat bukan hal baru. Maklum ketika dia menjadi istri wali kota, dia bertugas sebagai ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Balikpapan selama 10 tahun (2011-2021). Salah satu program utama PKK adalah pemberdayaan masyarakat.

“Alhamdulillah tugas di LKK NU sejalan saja dengan tugas yang saya jalani selama ini ketika aktif di PKK. Mudah-mudahan saja LKK NU Balikpapan bisa berbuat banyak untuk kemaslahatan umat (Al mashalihul ummah),” kata Bunda Arita.

NOMOR DUA

LKK NU Balikpapan, Minggu (15/10) lalu ambil bagian dalam pawai mobil hias memeriahkan Hari Santri Nasional Tahun 2023 yang berlangsung dari Lapangan Merdeka Jl Jend Sudirman menuju Dome, Jl Ruhui Rahayu, Balikpapan Selatan.

Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Pendeklarasiannya 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta. Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengenang dan menghormati jasa perjuangan para ulama melalui tokohnya KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, HOS Tjokroaminoto dan lainnya.

Ketua PCNU KH Muslih Umar, Bunda Arita, dan pengurus LKK NU Balikpapan.

Pawai berlangsung meriah dengan ratusan peserta yang melintasi panggung kehormatan di depan Kantor Wali Kota. Mobil hias LKK NU yang berada di urutan ke-4 dan 5 tampil dengan koreografer gunungan hasil bumi. Ada jagung, kacang panjang, terong, wortel, timun, tomat, lombok besar, dan daun kol. Di depan panggung kehormatan, Bunda Arita dan pengurus menyerahkan satu tampah sayur dan buah kepada Wali Kota H Rahmad Mas’ud, Kepala Kamenag H Johan Marpaung, Ketua PCNU KH Muslih Umar, dan KH Zulfa Mustofa.

Gunungan itu ramai diperebutkan ketika mobil sampai di Dome. Gunungan Hasil Bumi menjadi tradisi penuh berkah di Keraton Yogyakarta setiap tahun dalam rangka menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Tradisi sejak pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I itu sering disebut Grebeg Maulud.

Menurut Bunda Arita, tujuan gunungan juga untuk mengedukasi masyarakat rajin mengonsumsi sayur mayur supaya tubuh berkembang sehat dan cukup gizi. Agar pengeluaran lebih hemat dan sayur tetap ada, maka sebaiknya warga masyarakat terutama keluarga NU perlu mengembangkan tanaman pekarangan yang dikenal di PKK sebagai program HATINYA PKK. “Jadi tidak melulu beli di pasar,” jelasnya.

Ketua LKK NU Balikpapan Bunda Arita menerima piala ke-2 mobil hias.

Alhamdulilah, mobil hias gunungan LKK NU Balikpapan ditetapkan sebagai juara ke-2 penampilan terbaik. Juara satunya dari NU Balikpapan Tengah. Bunda Arita menerima hadiah dan piala di sela acara pelantikan dan pengajian akbar.

Bunda Arita mengaku senang bisa mengabdi untuk kepentingan NU. “Ini ikhlas saya lakukan dengan teman-teman tanpa ada muatan politik. Tujuannya benar-benar untuk kemaslahatan umat terutama warga NU,” jelasnya. Meski hari-hari ini Bunda Arita sibuk dengan berbagai kegiatan di bawah naungan Yayasan Bunda Arita dan Dapur Setia Sentuhan Tangan Ibu Arita. Di antaranya melatih pembuatan makanan pizza bagi ibu dan anak serta mengawal para pelaku UMKM yang ingin mendapatkan sertifikat halal gratis. Pada saat yang sama Bunda Arita juga menjadi caleg DPRD Kaltim dari dapil Balikpapan.(*)

 


TAG

Tinggalkan Komentar