Tulis & Tekan Enter
images

Bupati PPU Mudyat Noor Bertemu Menteri PU, Bahas Jembatan Riko hingga Pembangunan TPST Buluminung

Kaltimkita.com, PENAJAM-Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor bertemu Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodoa di kantornya di Jakarta, (15/5). 

Dalam pertemuan itu, sejumlah agenda dibahas. Utamanya terkait pembangunan infrastruktur di PPU.

Mudyat mengatakan, beberapa persoalan jadi topik pembahasan dengan menteri PU. “Saya sudah ketemu Pak Menteri PU. Ada beberapa kegiatan yang dibahas. Insyallah Pak Menteri menyambut baik,” katanya.

Dia menyebut, sejumlah hal yang dibahas itu seperti PPU sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Sehingga perlu mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

“Kita (PPU) masih banyak beberapa keperluan seperti pembangunan Jembatan Riko, pembangunan Bendungan Lawe-Lawe, Bendung Gerak Sungai Telake, dan TPST (tempat pengolahan sampah terpadu,” paparnya.

Diketahui, Jembatan Riko adalah jembatan yang menghubungkan Kelurahan Gresik dan Kelurahan Buluminung. Posisinya berada di atas Sungai Riko.

Bila jembatan itu dibangun. Maka akan membuka akses warga tiga kelurahan pesisir yang ingin ke Penajam. Ketiga kelurahan itu Gresik, Pantai Lango, dan Jenebora.

Selama ini, warga dari ketiga kelurahan itu bila hendak ke Penajam menggunakan kapal atau speedboat. Bila menggunakan jalan darat memerlukan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam.

“Bila Jembatan Riko dibangun, maka mempercepat akses warga dari tiga kelurahan itu. Menjadi sekitar 20-30 menit saja,” ungkap Mudyat.

Dia memastikan, rencana pembangunan Jembatan Riko itu mendapat dukungan dari Kementerian PU. “Dari pertemuan dengan Pak Menteri memberikan hasil yang positif,” ucapnya.

Sementara terkait pembangunan TPST, Pemkab PPU mengusulkan kepada pemerintah pusat dibangun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Buluminung, Kecamatan Penajam.

“Jadi pembicaraan dengan Pak Menteri juga membahas program ketahanan pangan,” tuturnya.

Menteri PU, kata Mudyat, PPU sebagai penyangga IKN adalah daerah yang prioritas. Agar pembangunan bisa sejalan dengan IKN. “Maksudnya, PPU jangan sampai tertinggal dari IKN yang notabene kawasan induknya adalah PPU,” jelasnya.

Mudyat memastikan, dirinya mendukung penuh pembangunan IKN demi kesejahteraan masyarakat PPU. "Ini salah satu program 100 hari kerja kami," terangnya. (Adv)



Tinggalkan Komentar