Oleh: Dr. Muhammad Husni Fahruddin
Pertarungan di 3 wilayah dengan suara terbesar se-Kaltim.
Skenario Umum:
Rudy-Seno menang besar di balikpapan karena kandang Golkar dan basis alasan lainnya.
Isran-hadi menang besar di kukar karena kandang PDIP dan sederet basis alasan lainnya.
Di Samarinda, Zona Perang, tempat pertarungan kedua paslon Pilgub, siapa yang menang di Samarinda, akan menang di pilgub.
Matematis: tampaknya suara di Kota Samarinda akan mengarah ke Rudy-Seno karena faktor Gerindra sebagai partai pemenang dan Andi Harun sbg walikota sekaligus kader Gerindra serta Seno Aji selaku Sekretaris Gerindra Kaltim, bahkan perintah tegas dari Ketum Gerindra terkait Pilgub Kaltim.
Skenario ideal sih, dari kacamata surveyor dan pengamat politik.
Faktual:
Kondisi dilapangan, Kota Balikpapan suara Rudy-Seno sesuai prediksi dan simetris, antara pemenang Pilwali dan suara Rudy-Seno, suara berbanding lurus.
Di Kabupaten Kukar suara Isran-Hadi tidak simetris dengan Edi-Rendy sebagai pemenang Pilbup, unsimetris alias berbanding terbalik dengan prediksi.
Hasil & Analisis:
Di Kukar, suara Rudy-Seno menang besar mengalahkan balikpapan, yakni plus 57-58% sedangkan suara Isran-Hadi plus 41-42%, kok bisa? fenomena politik apa yang terjadi di kukar, padahal kalau Isran-Hadi menang besar di Kukar, sama halnya seperti Suara Rudy-Seno di Balikpapan maka pertarungan menjadi semakin presisi.
Isran-Hadi dengan skenario penguasaan suara di Kukar dan Samarinda, sehingga tidak terlalu masif berkampanye di 7 kab/kota lainnya, namun semua unexpected and unpredictable!!! Nanti kita bahas?!!
Di Samarinda, sesuai prediksi karena batlezone alias lapangan kurusetra (masih adalah itu lapangan bola di Unmul?) harusnya untuk Kota Samarinda, secara politis matematis, Rudy-Seno bisa menang walau tdk terlalu besar, faktanya kalah, walaupun sangat tipis hanya berkisar 1-2%, ternyata faktor sosok Andi Harun-Saefuddin Zuhri tidak bisa mengangkat alias tidak menyebabkan simetrisnya suara antara Andi Harun sebagai pemenang Pilwali dengan suara Rudy-Seno.
Menurut perokok di warung kopi, Isran memang dekat dg Andi Harun sehingga secara politis harus sedikit netral atau kenapa suara Pilgub di Samarinda bisa datar begini, terkait pilgub 2030 yang akan datang karena tentu saja Andi Harun melirik kursi di Gajah Mada atau bisa juga Isran-Hadi memang memasang alutsista tercanggih untuk berperang misal organisasi-organisasi keolahragaan, yang operasionalnya bergantung kepada pemprov Kaltim, institusi-institusi pemprov, yang kesemuanya berpusat di Samarinda, sehingga mampu mengalahkan kekuatan Andi dan Rudy? Perlu analisis spesifik yang investigatif juga sama seperti di kukar.
Semua kab/kota selain 3 daerah tadi diatas, Rudy-Seno menang di angka yang cukup signifikan. Kutim yang seharusnya suara Isran bulat dan besar sebab Kutim adalah tanah kelahiran dan pernah menjadi Bupati Kutim, tidak juga signifikan mengangkat suara.
Turbulensi politik terjadi di 2 daerah yakni kukar dan Samarinda. Apakah cabup Kukar dan cawali Samarinda lebih fokus saja terhadap pemenangan dirinya, tidak perlu melakukan join (istilah gaul sekarang) dengan cagub rekomendasi partainya, alias kalau mau menang ya usaha masing-masing dong jangan mengandalkan join-nan.
Kenapa istilah tandem dan join di pilkada kurang berjalan di bandingkan dengan di pileg?
Jawaban terhadap itu semua ada berseliweran di kepala saya, nanti dilain waktu akan saya sampaikan karena saat ini isi kepala saya, sedang jejali dengan penuh sesak akan rasa bangga atas kerja politik teman-teman anggota dewan di koalisi parpol baik DPRD Kaltim dapil Kukar maupun anggota DPRD Kukar, termasuk relawan dan simpatisan, padahal survei terakhir 1 minggu sebelum pencoblosan, Rudy-Seno kalah jauh di kukar hampir 10-15%, kerja silent dan cerdas inilah penyebab utama kemenangan Rudy-Seno, kenapa kok cerdas karena bisa membuat Isran-Hadi dan Edi-Rendy tidak simetris, ditambah faktor Jenderal Dendi dan Alif Cabup Kukar yang tidak bisa bergerak maksimal berakibat kurang bisa dijadikan daya serang bagi Rudy-Seno, sehingga sangat berat untuk di joinkan.
Kedigdayaan Tim Rudy-Seno di Kukar adalah “kunci kemenangan Rudy-Seno di Pilgub Kaltim 2024”. Good Job Guys, pesan saya, Jangan terlalu banyak berpesta, mengeluarkan ilmu kanuragan apalagi ilmu pamungkas nanti mabuk sehingga tidak sadar diri akibatnya peran anda akan di ambil pihak-pihak yang sadar, lebih parah lagi, orang lain yang berpesta, anda yang mabuk, atau orang lain yang bersedih tapi anda yang menangis. Bergerak dalam senyap lebih bermutu daripada berteriak di dalam pesta.
Tamat tapi belum berakhir.
*Sekretaris Golkar Kaltim, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kaltim, Ketum Laskar Kebangkitan Kutai (LKK)