Kaltimkita.com, PASER - Danom layong yang diartikan dalam bahasa suku Paser berarti 'Air Panas', wisata yang berlokasi di Kelurahan Longkali, Kecamatan Longkali. Mulai dibuka tahun 2009, dan mulai popoler dan banyak dikunjungi wisatawan.
Terdapat 2 kolam yang ada, yang awalnya hanya terdapat 1 kolam air panas yang cukup luas dengan banguan cor dipinggirannya dan ditambah bangunan jembatan kayu mengelilingi kolam. Pada tahun 2014 digali kolam kedua, yang juga terdapat sumber panasnya, dengan bangunan cukup menarik, layaknya seperti kolam renang modern, dengan bangunan cor dilapisi keramik dipinggiran kolam.
Jika melihat air tersebut, airnya jernih namun terlihat hitam, karena dasar kolam yang berlumpur, dan banyak tumpukan berwana putih mengambang diatas air yang disebut dengan belerang.
Tak hanya sekedar berkunjung, banyak yang datang juga dengan kebutuhan berobat, karena airnya yang dipercayai masyarakat dapat mengobati penyakit kulit.
Lokasi tersebut merupakan lahan gambut, tak heran jika menuju kolam air panas, melewati jembatan kayu yang telah dibangun. Yang menariknya juga meski lahan gambut, terlihat banyak tumpukan batuan besar.
Demi kenyamanan dan kebutuhan pengunjung, sarana pendukung telah dibangun, seperti mushala, Gazebo, toilet, dan juga terdapat panggung.
"Panggung juga ada dibangun, sebagai hiburan pengunjung, karena diwaktu tertentu diadakan acara konser musik" Kata Pengelola Wisata Danom Layong, Heri, Kamis (7/7/2022).
Dirinya mengatakan, sejak diketahuinya oleh masyarakat sekitar adanya sumber air panas tersebut, sehingga kolam air panas tersebut dijadikan wisata yang dibangun pemerintah, sehingga dibangun sarana pendukung lainnya demi kenyamanan pengunjung.
Setelah dibuka dan banyak diketahui masyarakat dengan adanya wisata tersebut, banyak wisatawan yang berkunjung kesana, kolam dengan air yang panas alami, bukan air panas buatan, menjadi keunikan tersendiri.
"Pengunjung sempat membeludak ditahun 2010, sampai laku 3000 tiket masuk, pengunjung juga banyak dari luar daerah, bahkan turis asing juga sempat berkunjung," jelasnya.
Disamping itu, meski setelah sempat ramai dikunjungi wisatawan, hal itu tak berlangsung lama, pengunjung mulai berkurang, terdapat faktor yang menyebabkan, diantaranya akses jalan yang telah rusak sehingga sulit dilewati dan bangunan pendukung seperti jembatan juga mulai rusak.
"Memang wisata danom layong sejak dibuka tahun 2009 selalu ramai, sampai 5 tahun berturut-turut, kini mulai berkurung, selain akses jalan yang telah rusak, juga tidak ada perawatan untuk bangunan pendukung yang ada, karena sudah banyak yang rusak" tandasnya.
Sementara, Camat Longkali, Pujiono mengatakan, demi menunjang kemajuan wisata, perlu dukungan dari berbagai pihak, diantaranya perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten Paser.
"Sebenarnya perlu dukungan dari seluruh pihak terutama para investor yang beroperasi di Kecamatan Long Kali," Kata Pujiono saat dihubungi via seluler.
Sehingga, dengan adanya dukungan berupa bantuan yang diberikan untuk perawatan, akan berdampak semakin majunya potensi wisata yang ada di Kecamatan longkali. (adv)