Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Ardiansyah angkat bicara mengenai duka yang dialami Sutrisno salah satu warga di RT 19, Kelurahan Margo Mulyo Balikpapan Barat.
Sutrisno akhirnya meninggal dunia karena diduga tidak mendapatkan pelayanan yang semestinya di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.
Ya, atas kejadian itu mengundang reaksi Ardiansyah. Ia mengaku kecewa dari bentuk pelayanan yang dilakukan pihak RS Pertamina.
Berdasarkan informasi yang dihimpunnya Ardiansyah menerangkan, bahwa pasien tadinya ditangani di RSUD Gunung Malang namun dikarenakan peralatan di tempat tersebut tidak lengkap maka dilarikan ke RS Pertamina.
"Jadi kronologisnya ini terjadi pada hari Sabtu pukul 10 pagi, pasien tersebut dibawa ke ICU RS Pertamina dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) tetapi pihak rumah sakit mengatakan kalau kartu tersebut tidak berlaku lagi, maka si pasien diwajibkan untuk membayar uang muka Rp 10 juta baru bisa dilayani. Padahal, pihak keluarga pasien berasal dari keluarga tidak mampu, lalu mereka meminta keringanan tetapi tetap tidak dilayani," terang Ardiansyah kepad media saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/01/2023).
Menurutnya, Ardiansyah hal tersebut melanggar kode etik dalam ilmu kedokteran, harusnya lebih mementingkan pertolongan nyawa terlebih dahuli ketimbang biaya.
"Tapi pada kejadian ini kenapa nilai uang yang di prioritaskan bukan pada penanganan pasien," ujarnya kecewa.
"Kami sebagai anggota DPRD Balikpapan khususnya Komisi IV sangat terpukul dengan keadaan seperti ini, seolah-olah yang boleh sehat hanya orang yang memiliki uang. Apapun alasannya setiap orang harus ditolong karena ini menyangkut hal kemanusiaan dan jangan sampai rumah sakit itu hanya berpikir soal profitnya saja, tidak ada unsur kemanusiaannya," tegasnya.
Dengan kejadian tersebut, laki-laki politisi PPP ini berharap agar semua stekholder dan pemerintahan dapat mengevaluasi kembali keberadaan rumah sakit swasta maupun negeri di Kota Balikpapan.
"Khususnya rumah sakit Kanudjoso dan rumah sakit Pertamina juga dimohon bisa bantu lah warga Kaltim ini, saya tau kok berapa besaran APBD Kaltim masa menolong satu nyawa aja gak bisa. Jangan hanya berpikir unsur profitnya saja tetapi unsur kemanusiannya juga harus ada," tuntasnya.(lex)