KaltimKita.com, BALIKPAPAN- Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Bergerak menggelar aksi di depan kantor PT Bayan Resources di Balikpapan Baru, Rabu (18/5/2022).
Mereka menyikapi polemik yang tengah berkembang. Yakni terkait dana CSR PT Bayan Resources yang tidak menguntungkan Kalimantan Timur. Terutama dalam bidang pendidikan yang dinilai melukai perasaan mahasiswa di Kaltim.
"Mereka PT Bayan Resources mengambil kekayaan di Kaltim, tapi tidak memberdayagunakan warga kaltim,” ungkap salah satu orator perwakilan Aliansi Masyarakat Kaltim.
Senada dengan peserta aksi, tokoh masyarakat Balikpapan Suriansyah mempertanyakan sikap PT Bayan Resources yang justru memberikan bantuan CSR kepada perguruan tinggi yang berbasis di Pulau Jawa. Padahal kondisi masyarakat di Kaltim sendiri cukup memprihatinkan.
"Kan di sini banyak kampus. Mereka beroperasi di Kaltim tapi dana CSR lari ke sana. Bayangkan tiap tahun 200 Miliar kan lumayan. Kalau dialihkan ke sini kan bisa diberdayakan SDM, ada peningkatan," kata Suriansyah di sela aksi.
Sementara itu Humas PT Bayan Resources Syahbudin Noor menjelaskan bantuan CSR bidang pendidikan sudah pernah diberikan kepada mahasiswa yang berasal di daerah sekitar area pertambangan PT Bayan Resources.
"Sudah kita berikan CSR berupa beasiswa kepada mahasiswa yang tinggal di Kutai Kartanegara. Di samping itu kita juga membuat fasilitas umum seperti pengadaan air bersih untuk warga. Termasuk jalan 100 km dari Kukar ke Kutai Barat sedang pengerjaan," ujar Syahbudin.
Ditambahkan Syahbudin saat ini ada 74 mahasiswa yang menerima bantuan CSR dari PT Bayan Resources. Mereka semua sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Samarinda.
Menanggapi tuntutan peserta aksi agar memaksimalkan mahasiswa di Kaltim, Syahbudin menilai PT Bayan Resources pernah mencoba menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Samarinda, namun belum pernah mencapai kata sepakat.
"Sebenarnya pada 23 Februari 2019 kita sudah komunikasi dengan Universitas Mulawarman. Tapi hasilnya belum jodoh," Katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan kekecewaan kepada perusahaan batu bara di wilayah kerjanya perihal perusahaan batu bara yang beroperasi di Kaltim, tetapi malah memberikan bantuan dana kepada sejumlah Universitas di Pulau Jawa.
Dia menyebutkan, salah satu bantuan pendidikan yang disalurkan kepada mahasiswa Unmul adalah pelatihan soft skill dan kewirausahaan melalui kerja sama Bayan Group dan UPT Perkasa Unmul. (dil)