Tulis & Tekan Enter
images

Disparpora Dorong Pemanfaatan Ruang Publik untuk Sport Tourism dan Ekraf

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan ruang publik yang nyaman, sehat, dan produktif bagi masyarakat. Melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), pengembangan fasilitas umum kini tidak hanya berorientasi pada olahraga dan rekreasi, tetapi juga menjadi wadah tumbuhnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta komunitas kreatif lokal.

Kepala Disparpora Balikpapan, Ratih Kusuma, menjelaskan bahwa penyediaan ruang publik multifungsi merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mendorong gaya hidup sehat, memperkuat interaksi sosial, sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

“Kami ingin menciptakan ruang publik yang hidup, tidak hanya tempat olahraga tapi juga area kegiatan masyarakat dan UMKM. Salah satu contoh yang sudah berjalan baik adalah Taman Bekapai,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

Menurut Ratih, Taman Bekapai saat ini menjadi contoh sukses pengelolaan ruang publik terpadu di Balikpapan. Kawasan ini tidak hanya menyediakan area terbuka hijau dan fasilitas olahraga, tetapi juga menjadi tempat berlangsungnya kegiatan komunitas, pertunjukan seni, hingga pameran produk UMKM lokal. “Di sana masyarakat bisa berolahraga, ada UMKM-nya, ada berbagai atraksi, dan kegiatan masyarakat yang bisa berkolaborasi. Semua elemen bisa berinteraksi di ruang yang sama,” jelas Ratih.

Keberhasilan pengelolaan Taman Bekapai menjadi tolok ukur bagi pengembangan kawasan publik lainnya. Konsep serupa kini diterapkan di berbagai titik kota, dengan tujuan menciptakan pusat-pusat aktivitas baru agar tidak hanya terpusat di kawasan tengah kota.

Salah satu ruang publik yang kini aktif digunakan masyarakat adalah Balikpapan Tennis Stadium (BTS). Setiap akhir pekan, kawasan ini ramai oleh berbagai kegiatan olahraga, terutama senam bersama dan pelatihan kebugaran masyarakat. Disparpora turut mengoordinasikan jadwal kegiatan serta tenaga instruktur yang bertugas secara bergantian.

“Kami atur termasuk instruktur senam kalau ada kegiatan bersama, agar semua kelompok bisa berpartisipasi. Ini juga bagian dari upaya menggerakkan para instruktur senam lokal agar tetap aktif dan produktif,” tambah Ratih.

Selain kegiatan olahraga, BTS juga menjadi tempat berkumpul komunitas pemuda dan pelaku seni untuk mengadakan acara musik, pameran, hingga bazar kecil. Pemerintah berupaya menjadikan area ini tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas olahraga, tetapi juga sebagai ruang ekspresi dan kolaborasi masyarakat.

Program pengembangan ruang publik kini juga menyasar kawasan Stadion Batakan. Ratih mengungkapkan bahwa saat ini Pemkot tengah melakukan penataan area di sekitar stadion agar dapat dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat. Salah satu fasilitas baru yang telah tersedia adalah jogging track (lintasan lari) di sepanjang jalan masuk stadion.

Konsep yang akan diusung di kawasan ini tidak hanya berfokus pada olahraga, tetapi juga menggabungkan unsur sport tourism dan ekonomi kreatif (ekraf). Nantinya, kawasan Stadion Batakan akan dilengkapi dengan area UMKM, ruang pertunjukan seni, dan spot rekreasi keluarga.

“Sama seperti Taman Bekapai, di Stadion Batakan nantinya kami ingin menggabungkan unsur olahraga dan ekraf. Jadi warga bisa berolahraga, berbelanja produk lokal, sekaligus menikmati hiburan,” terang Ratih.

Ratih menambahkan, pengembangan ruang publik di kawasan Balikpapan Timur juga bertujuan untuk memeratakan pusat aktivitas masyarakat. Selama ini, kegiatan olahraga dan ekonomi kreatif banyak terpusat di wilayah kota, seperti di BTS atau Taman Bekapai.

Dengan kehadiran area baru di Batakan, diharapkan warga di wilayah timur tidak perlu jauh-jauh ke pusat kota untuk menikmati ruang terbuka dan kegiatan sosial.

“Selama ini masyarakat banyak berkegiatan di pusat kota. Dengan pengembangan kawasan Batakan, kami harap bisa memecah keramaian dan membuka peluang bagi masyarakat timur kota untuk beraktivitas di wilayahnya sendiri,” ujarnya.

Disparpora juga terus mendorong keterlibatan komunitas, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku UMKM dalam pemanfaatan ruang publik. Pemerintah menyiapkan regulasi dan panduan penggunaan ruang agar tertib dan berkelanjutan. Kegiatan kolaboratif seperti bazar kreatif, senam massal, pameran UMKM, hingga festival komunitas akan menjadi agenda rutin dalam kalender kegiatan kota. “Kami ingin ruang publik menjadi milik bersama. Tidak hanya cantik dilihat, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat dari sisi kesehatan, ekonomi, dan sosial,” pungkas Ratih. (rep)



Tinggalkan Komentar

//