Tulis & Tekan Enter
images

Kepala DKP3 Balikpapan Sri Wahyuningsih

DKP3 Balikpapan Perketat Pengawasan PSAT, Pastikan Aman Dikonsumsi Warga

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) memastikan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) yang beredar di pasaran memenuhi standar keamanan konsumsi. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan pangan masyarakat agar terbebas dari kandungan berbahaya.

Kepala DKP3 Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan rutin terhadap peredaran PSAT baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Pengawasan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan pangan sekaligus memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa produk segar yang dibeli telah melalui prosedur pemeriksaan.

“Kami memastikan semua makanan untuk masyarakat Kota Balikpapan itu aman. Pemerintah sangat serius dalam menjaga keamanan pangan, terutama produk-produk segar yang langsung dikonsumsi,” ujar Sri Wahyuningsih kepada media, Minggu (2/11/2025).

Pengawasan dilakukan oleh Bidang Ketahanan Pangan DKP3 melalui pengambilan sampel dan pengecekan langsung ke lapangan. Sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Pandan Sari, Klandasan, Sepinggan, hingga pasar modern dan ritel besar menjadi target pemeriksaan.

Menurut Yuyun biasa Sri Wahyuningsih disapa, banyak produk PSAT yang beredar berasal dari luar daerah sehingga perlu dipastikan izin edar dan standar keamanannya sesuai peraturan. Pemeriksaan meliputi kelengkapan izin PSAT, baik PSAT Produksi Luar Negeri (PL), PSAT Produksi Dalam Negeri (PD) maupun PSAT Produksi Dalam Negeri Usaha Kecil (PD-UK). “Pengawasan kami lakukan untuk melihat izin edar produk PSAT yang dijual. Semua harus sesuai regulasi dan memenuhi ketentuan sebelum dikonsumsi,” jelasnya.

Selain pengecekan secara administratif, DKP3 juga melakukan Rapid Test terhadap sampel sayuran, buah-buahan, dan produk PSAT lainnya untuk mendeteksi adanya residu pestisida. Tes cepat ini menjadi langkah awal untuk memastikan keamanan sebelum dilakukan uji lanjutan.

“Rapid Test kami lakukan untuk memastikan semua warga di Kota Balikpapan mengonsumsi pangan segar yang aman dari residu dan cemaran. Jika ditemukan indikasi, kami tindaklanjuti dengan pengujian laboratorium,” ungkapnya.

Meski Rapid Test menjadi langkah awal, DKP3 juga melakukan pemeriksaan lebih mendalam melalui uji laboratorium. Beberapa sampel dikirim ke laboratorium khusus di Bekasi guna mendapatkan hasil yang lebih rinci dan akurat. “Selama ini hasil pemeriksaan masih dalam batas aman. Namun ada juga beberapa sampel yang perlu kami kirim ke lab untuk pengecekan lebih lengkap,” tambahnya.

Meski tidak merinci angka, Yuyun menyebut temuan selama ini menunjukkan tingkat kesadaran pelaku usaha terkait standar keamanan pangan mulai meningkat. Namun, pengawasan tetap dilakukan secara berkala untuk mencegah adanya produk yang tidak memenuhi standar beredar di masyarakat.

Selain melakukan pengawasan, DKP3 juga aktif menjalankan program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya memilih pangan segar yang aman.

Program ini dilakukan melalui sosialisasi ke kelompok masyarakat, sekolah, komunitas ibu rumah tangga, hingga kegiatan di ruang publik seperti car free day. “Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara memilih pangan segar yang aman, terutama buah dan sayuran. Harapannya masyarakat bisa melindungi diri dari produk yang tidak memenuhi ketentuan,” paparnya.

Yuyun menegaskan, keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran masyarakat dalam mengenali standar pangan sehat dan aman dikonsumsi.

Lebih jauh, Yuyun berharap melalui pengawasan dan edukasi yang berkelanjutan, kesadaran masyarakat akan keamanan pangan semakin meningkat. Selain itu, pelaku usaha diharapkan lebih disiplin dalam memperhatikan standar keamanan sebelum memasarkan produk. “Keamanan pangan adalah investasi kesehatan jangka panjang. Dengan masyarakat semakin paham, kita berharap tidak ada lagi pangan yang berisiko beredar di Balikpapan,” tutupnya. (rep)



Tinggalkan Komentar

//