KaltimKita.com, TANA PASER - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) bersama DPR RI, dan Kantor Bahasa Kaltim menggelar diseminasi penguatan revitalisasi bahasa daerah di Kabupaten Paser.
Kepala Kantor Bahasa Kaltim Halimi Hadibrata mengatakan sejak 2022 Juli, pihaknya sudah melakukan pelatihan guru utama untuk Bahasa Paser. Bahasa Paser ini dipilih dari 718 bahasa daerah di Indonesia untuk direvitalisasi. Ada 70 lebih Bahasa daerah yang rentan punah.
Halimi mengapresiasi Paser mendapatkan penghargaan jadi satu-satunya kepala daerahnya di Kaltim yang diundang oleh Menteri Pendidikan untuk diberikan penghargaan 13 Februari 2023 lalu.
"Ini karena Kaltim dan Paser berkomitmen kalau anak-anak kita tidak lupa akar budaya dan bahasa asalanya apalagi jelang IKN berlaku," kata Halimi, Kamis (25/5).
Dia berpesan anak-anak di Paser harus bangga berbahasa daerah dan saat ada IKN kita harus punya benteng pertahanan. Pada Februari 2023 lalu Kantor Bahasa Kaltim telah kirim 13 anak-anak terbaik dalam giat revitalisasi ini ke Jakarta. Mereka ada belajar dongeng, bercerita, puisi, komedi tungggal, dan lainnya.
"Di sana mereka menunjukkan bagaimana keterampilan bahasa daerah melalui berbagai teknik komunikasi," katanya.
Wakil ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan ini adalah sejarah baru bukan hanya bagi Paser, tapi juga untuk Kaltim. Pemerintah sedang membangun benteng sastra dan budaya di tiap daerah. Paser dan Kaltim adalah Indonesia masa depan. Sedangkan Jakarta adalah wajah Indonesia masa kini. "Kebudayaan adalah aspek penting selain pendidikan. Keunikan Bahasa adalah salah satu kearifan lokal," kata Hetifah.
Anak-anak di daerah harus bangga bertutur bahasa daerah, khususnya di rumah dan lingkungan terdekat. Namun tetap juga bisa Bahasa Indonesia dan belajar menguasai bahasa asing.
Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf menyampaikan bahasa daerah ciri khas jati diri daerah. Banyak kekayaan daerah yang dimiliki mulai tergerus oleh zaman. Menurutnya program revitalisasi ini sangat penting. Eksistensi bahasa daerah sudah tergerus bahasa asing.
Pemkab Paser telah kirim 70 tenaga pendidikan untuk mengikuti program revitalisasi bahasa daerah pada 2022. "Dan Alhamdulillah Paser juga sudah ada kurikulum Muatan Lokal Bahasa Paser," kata Masitah. (wir)