Kaltimkita.com, PENAJAM- Anggota Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Syamsudin Alie mengatakan, alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan di Kecamatan Babulu sulit dicegah.
Sebab, selama ini petani kesulitan mendapatkan pasokan pengairan untuk tanaman padi. Sehingga, sawah yang kesulitan mendapatkan pengairan telah mencapai ratusan hektare telah ditanami kelapa sawit dan jenis tanaman lainnya.
“Alih fungsi lahan tidak bisa dibantah, itu yang terjadi di lapangan,” kata Syamsudin Alie, Jumat (29/7/2022).
Syamsudin Alie menyatakan, alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan dapat dicegah apabila Bendung Sungai Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser di ditealisasikan oleh pemerintah pusat.
“Kalau Bendung Telake dibangun, maka sumber pengairan akan mencukupi. Petani juga berpikir akan menanam tanaman selain padi, jika sawahnya ada airnya,” jelasnya.
Ketua DPC PBB PPU ini menyayangkan, pengalihan anggaran pembangunan Bendung Sungai Telake ke pembangunan Intake Sungai Telake di kawasan Ibu Kota Negara (IKN). Karena, Bendung Sungai Telake telah lama dinantikan petani di dua kabupaten yakni Paser dan PPU.
Kecamatan Babulu sebagai satu satu lumbung padi di Kalimantan Timur (Kaltim) yang hanya bersandar pada sistem pengairan tadah hujan. Sehingga, banyak sawah tidak digarap petani secara maksimal karena terkendala pasokan air.
“Kami berharap pemerintah pusat memperioritaskan pembangunan Bendung Sungai Telake di tahun depan. Karena, terakhir saya dengar sudah memasuki tahapan pembebasan lahan,” harapnya. (adv)