KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Forum Alumni Kohati (Forhati) Majelis Daerah Kota Balikpapan, sukses menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Perempuan bicara politik menuju tahun politik 2024”. Berlangsung di Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Balikpapan, Senin (25/9/2033) kemarin.
Koordinator Presidium Forhati Balikpapan Andi Surayya Mappangile, SKM.,M.Kes mengatakan sampai saat ini diskursus tentang partisipasi perempuan dalam politik dan persoalan perempuan lainnya masih sangat relevan untuk dibicarakan.
Meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan politik afirmatif perempuan melalui UU nomor 12 tahun 2003 tentang pemilu kemudian dipertegas lagi melalui UU no 7 tahun 2017 yang menyatakan bahwa setiap parta dalam mengajukan bakal calon legislative terdapat sedikitnya 1 orang Perempuan disetiap 3 bakal caleg.
Namun nyatanya perempuan belum terlalu banyak yang bisa bersaing hal ini ditunjukkan melalui representasi Perempuan dalam politik masih sangat jauh dari harapan.
Dijelaskan data menunjukkan bahwa sejak pemilu 1999 jumlah Perempuan yang terpilih sebagai anggota DPR RI hanya 9 persen, kemudian menjadi 11,3 persen dipemilu tahun 2004, dan menjadi 18 persen di pemili 2009 meski sempat mengalami penurunan menjadi 17 persen, namun terakhir tahun 2019 mengalami peningkatan tapi hanya mampu mendudukkan wakil rakyat perempuan sebanyak 20 persen dari total anggota DPR RI, demikian pula angka DPRD propinsi dan kota menunjukkan angka yang lebih rendah.
“Berangkat dari kondisi ini Forhati sebagai organisasi Perempuan yang berafiliasi dengan KAHMI ( Korps HMI) yang bertujuan untuk berperan aktif dalam perjuangan Perempuan Indonesia menuju negara yang Baldatun toyyiban wa Robbun ghofur,” jelas Andi Surayya Mappangile.
Dikatakan melakukan kegiatan FGD ini sebagai wujud upaya mendorong agar keterwakilan perempuan di parlemen tidak hanya sebatas aspek kuantitas tapi juga secara kualitas.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kota Balikpapan Dra Alwiaty menyambut dengan gembira kegiatan ini. Beliau menitipkan pesan bahwa peran Perempuan dalam politik sangat penting karena persoalan-persoalan sosial yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Tidak terlepas dari persoalan Perempuan dan anak, seperti halnya kekerasan dalam rumah tangga, persoalan Kesehatan ibu dan anak, Stunting, gangguan tumbuh kembang anak dan lain-lain.
“Harapannya perempuan lebih mampu mengatasi persoalan perempuan dengan kekuatan politik yang dimilikinya,” harap Dra Alwiaty.
Ketua Panitia Farida Asmauanna, S.Si selaku FGD ini dilaksanakan dengan menghadirkan calon legislative dari partai Golkar yang diwakili Dra. Mas At Ali, M.Si, perwakilan partai PKS diwakili oleh Dra. Hj. Nurwahida, PPP oleh Ida Prihastuty, S.Sos.,M.Si, PDI P oleh Hasnah S.Sos serta Mifta Fathi Riski Utami dari kalangan ormas yang maju juga menjadi caleg melalui PDI-P. Bertindak sebagai moderator Niya Syam.
Hadir pula Hj Nurlena Rahmad Masud , SE selaku dewan penasehat dengan mengingatkan bahwa perempuan khususnya yang ada di Balikpapan dituntut untuk lebih meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri dengan hadirnya IKN yang menjadikan Kota Balikpapan sebagai salah satu Kota beranda Nusantara.
“Harapannya warga kota Balikpapan khususnya perempuan mampu mengambil peran aktif dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara,” ujar Farida Asmauanna, S.Si.
Lebih jauh oleh Fatima, S.Ag sebagai salah seorang Presidium menambahkan bahwa FGD ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi ke-57 Kohati (Korp HMI Wati). Selain itu dilaksanakan pula rapat kerja penyusunan program kegiatan untuk kepengurusan Forhati saat ini, selain itu juga dilaksanakan acara bakti sosial berupa anjang sana ke panti asuhan dan panti Jompo. (*/and)