Tulis & Tekan Enter
images

AYO BERTANI: Teguh Wibowo petani hortikultura di Kecamatan Batu Sopang yang sukses menggarap lahannya dari bagian program LPB-PDT YDBA Pama Kide.

Garap Lahan Hortikultura, Bisa Cuan Rp 8 juta Lebih Per Bulan

KaltimKita.com, TANA PASER - Menjadi petani hortikultura bisa jadi sumber penghasilan menggiurkan bagi yang serius menggelutinya. Penghasilan bisa sampai Rp 8 juta lebih per bulan. Seperti yang dinikmati Teguh Wibowo (40), petani asal Desa Sungai Terik Kecamatan Batu Sopang. Di atas lahan sekitar satu hektare, dia bisa menanam ribuan pohon hortikultura. Mulai dari Lombok Tiung, Cabai Rawit, Tomat, Timun, Kacang Panjang, Terong, dan Kangkung.

Meskipun tidak semua tanaman konsisten panen dan memuaskan hasilnya, untuk dua jenis Lombok Tiung dan Tomat, masing-masing dia bisa menghasilkan Rp 5 juta bersih dan Rp 3 juta bersih. Belum dengan tambahan pohon lainnya.

"Ini untuk tiap pohon minimal di atas empat ribu batang," kata Teguh, Minggu (23/7). Untuk satu hektare saja jika menanam hortikultura, bisa mencapai 12 ribu pohon. 

Jenis pohon yang rutin panen adalah Lombok Tiung dan Tomat. Panennya sejak ditanam  untuk Lombok yaitu 3 bulan dan Tomat 70 hari. Dengan jumlah tiap panen sekitar 50 kilogram untuk Lombok dan Tomat bisa sampai 4 kwintal atau 400 kilogram.

"Panennya juga saya dibantu tenaga tambahan di lahan, jadi alhamdulillah bisa memberikan rezeki juga ke orang lain," kata Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sungai Terik itu.


Konsistensi Teguh bertani hortikultura ini juga tidak lepas dari binaan Lembaga Pengembangan Bisnis Pama Daya Taka (LPB-PDT) Yayasan Dharma
Bhakti Astra (YDBA) PT Pamapersada Nusantara Distrik Kideco (PAMA Kide) sejak 2018.

Teguh bisa fokus bertani, sementara penjualan hasil panen dibantu langsung oleh LBP-PDT YDBA ke berbagai pangsa pasar, ada yang ke pasar lokal langsung dan ada juga yang ke katering. Tantangan Teguh saat ini adalah serangan hama dan juga sulitnya mendapatkan pupuk. Harga pupuk tersedia melambung tinggi di pasaran. Sementara pukul subsidi sulit dicari. Dia bersyukur dari LPB-PDT YDBA membina petani membuatku pupuk olahan dari kompos.

Section head CSR PT.Pama Distrik Kideco Bayu Handoko Suparma mengatakan tujuan pembinaan dari pembinaan yang Pama lakukan adalah agar petani bisa terus konsisten dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap siklus tanam yang dilakukan.

Beberapa kendala yang petani alami diantaranya adalah sektor pemasaran dan juga pengetahuan dalam proses siklus budidaya yang diantaranya berkaitan dengan pengendalian hama penyakit, efek cuaca atau iklim dan juga berkaitan dengan kebutuhan pupuk alernatif dimana petani mulai diarahkan untuk lebih intens dalam aplikasi pupuk organik hasil produksi petani sendiri. Hal tersebutlah yang mendasari PAMA tetap konsisten memberikan pelatihan dan pendampingan dengan mendatangkan banyak narasumber ahli pertanian hortikultura.

"Jadi tidak hanya pembinaan dan pendampingan, PAMA Kide juga ingin membangun iklim hortikultura agar ini jadi sektor pendapatan yang diseriusi dan yang pasti tetap menjadi sektor yang menarik bagi masyarakat," kata Bayu.

Tujuan utama pembinaan ini adalah produktivitas masyarakat untuk bertani bisa terus berkelanjutan. Total saat ini ada delapan petani binaan PAMA Kide di wilayah Batu Sopang dan Muara Samu. Mereka memiliki berbeda-beda komoditas unggulan agar pangsa pasar bisa merata terbagi. (wir)


TAG

Tinggalkan Komentar