Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Dewan kembali soroti penggunanan gedung parkir di kelurahan klandasaran Ulu, Balikpapan Kota, yang hingga sekarang juga belum diminati warga untuk memarkirkan kendaraannya.
Ya, hal itu sangat disayangkan oleh anggota Komisi II DPRD kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman. Menurutnya, Pemerintah kota Balikpapan mesti cepat dan cermat guna menemukan cara untuk merubah fungsinya, sehingga gedung tersebut tidak hanya terkesan mangkrak.
"Pemerintah kota harus merubah mindset masyarakat. Karena Banyak warga yang hendak ke pasar klandasan berpikiran posisi gedung parkir itu terlalu jauh. Nah caranya, jangan dikasih parkir di pasar klandasan, sehingga semua warga itu parkirnya ya di gedung parkir," ujarnya di ballroom hotel grand senyiur, Rabu (12/10/2022).
Taufik meneruskan, mencontoh pada kota Jogja, di mana Pemerintahnya membudayakan pengunjung Malioboro untuk menyimpan kendaraan di kantong parkir yang disediakan. Mesti jaraknya satu hingga dua kilo, namun warganya tetap berjalan kaki ke Malioboro.
Begitu pun dengan Jalan Braga di kota Bandung, yang bersih dari kendaraan parkir di sepanjang jalan, lantaran penduduknya tetap tertib menggunakan kantong parkir yang ada.
"Kenapa begitu, karena kepala daerahnya bisa mengubah pola pikir masyarakatnya. Sehingga dibutuhkan keberanian, karena kalau tidak jadinya susah," tegas laki-laki politisi PKB ini.
Sayang, lanjut Putra Kilat sapaan karibnya, gedung parkir tersebut akan terus menjadi mubazir jika keberadaannya tidak dimaksimalkan, apalagi, sudah dibangun dengan menggelontorkan dana PAD yang begitu besar.
"Gedung itu mangkrak, maka perputaran PAD kita juga tidak berjalan. Ditambah pula biaya pemeliharaan yang terus keluar," ujarnya.
"Maka harus ada kajian kembali. Bisa juga merubah kapasitas dalamnya sehingga truk besar juga bisa masuk, dan lantai yang kosong bisa diisi dengan wisata kuliner," sarannya.
Dia menambahkan, terkait persoalan gedung parkir, pihaknya akan mengajak dinas terkait untuk melakukan studi ke Pekanbaru pada pekan depan. Dikarenakan adanya refrensi bahwa Pekanbaru telah berhasil mengatasi permasalahan yang mirip tersebut. (lex)