Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Sekretaris Komisi III DPRD Kota Balikpapan, H. Kamarudin Ibrahim sangat kecewa atas sikap PT. Pertamina Balikpapan yang tak acuh terhadap kerusakan jalan Karang Anyar, Balikpapan Barat akibat dampak dari proyek RDMP.
Pria yang karib disapa Haji Acco itu pun turut menyayangkan, lantaran Pemerintah Kota Balikpapan harus rela mengalah demi menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3,2 Miliar untuk membenahi kerusakan jalan dari proyek strategis nasional tersebut.
"Kenapa Pemerintah Kota yang mesti mengeluarkan biaya, harusnya itu kan tanggung jawab pihak Pertamina dan RDPM yang sudah membongkar area tersebut menjadi bundaran," katanya dengan nada kesal.
Ia mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah lama terbiarkan. Sehingga pihak Komisi III DPRD Balikpapan sejatinya sesering mungkin berupaya mencoba menyoroti guna mendapat perhatian dari Pertamina.
Namun upaya itu terkesan sia-sia, alih alih mendapatkan respon, Pihak Pertamina maupun RDMP hanya berlalu begitu saja.
"Di sana sudah sering terjadi kecelakaan, dikarenakan banyak pengendara yang menghindari jalan yang berlubang dan rusak," ujarnya.
Meski Pemkot sudah bijak dalam mengatasi polemik tersebut, namun Haji Acco tetap menilai pihak Pertamina sungguh lari dari tanggung jawab.
Menurutnya, Pertamina merupakan Perusahaan berbasic Nasional yang mesti menjaga keindahan estetika Kota dan mengutamakan safety, namun kenyataannya perusahaan power tersebut telah lalai.
"Harusnya mereka membuktikan di atas itu semua tapi malah mengabaikan. Saya sangat kecewa berat dengan Pertamina maupun RDMP," ketusnya.
Kendati begitu, Pemerintah Kota melalui Dinas Perkerjaan Umum (DPU) Balikpapan sudah mendapatkan pemenang lelang dari proyek perbaikan jalan tersebut. Dan tahun ini, kata dia, akan segera dilakukan pekerjaan.
"Jadi Inshaa Allah jalan rusak itu mulai dikerjakannya dari bundaran hingga ke arah lampu merah karang anyar dan ke arah jembatan setelah pertigaan," tutupnya.
Senada, Tokoh Masyarakat Balikpapan Barat, Sabran pun turut kesal dibuatnya. Bahkan ia menuding RDMP sama sekali tidak peduli dengan warga dan pengendara yang lalu lalang di area tersebut.
"Pertamina tolong perhatikan itu, sudah banyak warga yang jatuh di jalan rusak itu," tegasnya.
Untuk diketahui, Pertamina melakukan project strategis nasional guna memperluas kilang. Dan pada pekerjaan itu, Pertamina telah menunjuk RDMP (badan usaha miliknya) sebagai pelaksana proyek tersebut. (lex)