Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan bersama Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, menghadiri pembukaan Kongres Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXVII, pada Kamis (14/3/2022) siang, di Ballroom Hotel Gran Senyiur.
Kongres yang bertema Peran PDGI dalam Pembangunan Kesehatan di Era Industri 4.0, ini diselenggarakan dari 17 hingga 19 Maret 2022, diikuti oleh 1.300 peserta yang berstatus dokter gigi dari seluruh Indonesia.
Acara yang sempat tertunda dua tahun lalu akibat pandemi Covid-19 ini, dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dengan pemukulan gong, didampingi Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim Padillah Mante Runa.
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono didalam sambutannya mengatakan, kemajuan ada didepan mata, bahwa kesehatan harus ber transformasi seiring dengan ber transformasinya ibu kota baru yang ada Kalimatan Timur.
"Jadi transformasi kesehatan tersebut berinteraksi dengan proses PDGI yang diselenggarakan di ibu kota baru ini," sambungnya.
Ditempat yang sama, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Kepala Dinkes Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, mengutip sambutan Wamenkes mengenai transformasi sistem kesehatan sebagai penyangga Ibu Kota Negera (IKN), menurutnya, kota Beriman harus segera bersiap dalam bidang kesehatan.
"Jadi Balikpapan saat ini sedang membuat Sistem Kesehatan Daerah (SKD), yang akan dibuat bersama DPRD Kota Balikpapan dalam bentuk regulasi Peraturan Daerah (Perda)," sambungnya.
Kemudian, lanjut wanita yang akrab disapa Dio, juga menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dan mulai mengembangkan digitalisasi kesehatan.
"Alhamdulillah hingga saat ini, kita sudah didukung oleh banyaknya rumah sakit yang tersedia, juga dilengkapi layanan-layanan teknologi kesehatan yang canggih sudah mulai ada di kota kita," akunya.
Lantas terkait mengenai penanganan pandemi, tambah Dio, dimana Wamenkes menegaskan untuk terus mempercepat vaksinasi, walaupun Balikpapan sebagai capaian vaksin tertinggi di Kalimantan Timur, namun masih ada warga yang belum tervaksin terutama lansia.
Vaksin pertama lansia saat ini mencapai 80 persen, dosis dua 74 persen, dan dosis ketiga 22 persen.
"Jadi beliau (wamenkes) itu mengetahui semua data-data kami termasuk masih adanya angka kematian, karena pasti masuk kepusat. Walau kasus menurun tapi kematian masih ada, maka itu dianggap perlu untuk berbenah lagi," bebernya.
Sementara itu, Ketua Umum PDGI, Sri Hananto Seno, mengungkapkan PDGI tidak tinggal diam dalam situasi saat ini, dan selalu mengawal dalam penyelesaian masalah pandemi Covid-19. Selain melakukan pemerataan dibidang kesehatan gigi, juga membantu kesuksesan vaksinasi.
"Kami semuanya berperan aktif mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan termasuk membantu pelayanan vaksinasi ke masyarakat," tandasnya. (lex)