Tulis & Tekan Enter
images

Mantan Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih bersama Mantan Bupati kutim Ismunandar meletakan batu pertama pembangunan jembatan Masabang.

Hasil Perjuangan Mantan Bupati Ismunandar dan Mantan Ketua DPRD Encek Firgasih, Akhirnya Jembatan Masabang Terbangun

KaltimKita.com,SANGATTA - Jembatan Masabang telah berdiri kokoh. Tentu, terbangunnya jembatan tersebut tak lain berkat buah tangan Mantan Bupati Ismunadar dan Mantan Ketua DPRD Encek Firgasih.

Ya baru-baru ini,  Pemkab Kutim telah meresmikannya. Melihat itu, jurnalis KaltimKita.com mencoba mengulas kembali sejarah berdirinya jembatan tersebut oleh Ketua Kabupaten Kerukunan Keluarga Kampung Hijau (K3H) Emi Wati Rabu (14/4/2021) kemarin.

Warga RT 02 Marga Rukun Sangatta Selatan mengungkapkan dari Awal sampai akhir mengetahui persis terbangunnya jembatan masabang serta kendala apa saja yang harus di selesaikan oleh mantan Bupati Kutai Timur Ir H Ismunandar bersama Hj Encek UR Firgasih. Bahkan Program apa saja yang berjalan dan sudah terealisasi serta dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

Foto Bersama Mantan Bupati kutim Ismunandar  dan Mantan Ketua DPRD kutim Encek Firgasih Usai Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan di Bagian Sangatta Selatan.

Emi menjelaskan Keinginan mantan Bupati Ismunadar membangunkan jembatan buat masyarakat Sangatta Selatan agar mempermudah akses biar tidak jauh memutar ke kilo satu atau ke jembatan kajang. ”Keinginan itu sudah sejak dulu, saat beliau (Ismunandar, Red.) ini masih menjadi kepala dinas PU, Sekda, hingga terlaksana keinginannya ketika jadi Bupati kutim," ujarnya.

Bahkan ketika kejadian tenggelamnya satu keluarga di penyeberangan ponton yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga tersebut dengan meninggal anaknya, mendengar kabar tersebut mantan bupati Ismunandar dengan respon cepat melayat ke rumah duka.

”Sang ayah dari anak tersebut masih dalam keadaan berduka mendalam menyampaikan keinginannya kepada mantan Bupati Ismunandar agar secepatnya dibuatkan jembatan penghubung  antara Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, agar tidak ada lagi yang menjadi korban selanjutnya, ” tambahnya.

Ya dengan adanya kejadian tersebut, Ismunadar tak ingin berlama-lama. Ia memanggil beberapa tokoh masyarakat juga masyarakat yang mempunyai usaha ponton di bantaran sungai Sangatta. Dari hasil pertemuan tersebut akhirnya di sepakati pembangunan jembatan Masabang.

Pun begitu, sempat terhenti beberapa bulan karena masih ada tuntutan dari warga yang takut berdampak jika pembangunan jembatan di teruskan. Dengan bijaksana serta pendekatan secara kekeluargaan,  Ismunandar bisa mengatasi keluhan warga tersebut dan akhirnya pembangunan jembatan berjalan kembali sampai selesai.

"Ya saya tahu keinginan beliau. Banyak yang bapak ceritakan. Termasuk rumitnya pembebasan lahan baik dari Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Bahkan pembangunan jembatan sempat terhenti beberapa bulan. Makanya Bapak Ismu turun langsung pendekatan secara kekeluargaan dengan beberapa masyarakat yang rumahnya terkena jalur jembatan,"ulas Emi

Jembatan yang terbuat dari Kayu, Penghubung Warga Silvaduta dan Marga Rukun diBeri Nama Jembatan Ismunandar dan Jalan Encek Firgasih.

Emi mengatakan support mantan Bupati ismunandar untuk kemajuan Sangatta Selatan sangat luar bisa. "Saya ingin Sangatta Selatan ini maju seperti Sangatta Utara, Potensi di Sangatta Selatan ini banyak yang bisa di kembangkan, Apa lagi Sangatta Selatan ini asal Muasalnya Kota Sangatta (Kota Tua,red.). Jadi kalau bisa lebih maju," ucap Ismu yang di sampaikan Emi kembali kepada Jurnalis KaltimKita.com.

Ia mengungkapkan banyak hasil buah tangan dan pemikiran mantan Bupati Ismunandar juga, termasuk Ketua DPRD kutim Encek Firgasih yang ada di sangatta selatan ini. ”Salah satunya pengurukan sungai agar di wilayah kami tidak banjir, sebelumnya di lingkungan kami ini sering terjadi banjir kalau memasuki musim hujan," tegas Emi.

Emi menerangkan termasuk jembatan penghubung antara Silvaduta dan Gunung Teknik yang dari kayu tak layak untuk di lewati masyarakat karena sudah di makan usia.

"Saya sampaikan ke Bapak Ismunandar kala itu beliau merespon cepat akhirnya jembatan dipugar dan diperbaiki. Alhamdulillah jembatan jadi dan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar terutama anak-anak pergi sekolah bahkan pejalan kaki lainnya. Dan kami sepakat menamakan jembatan kayu ini yakni Ismunandar dan jalan penghubung Encek Firgasih sebagai tanda hormat masyarakat kepada Beliau,“ jelasnya.

Disisi lain, keduanya juga sangat terbuka kepada siapa saja yang datang. Terutama masyarakat yang kesusahan. Nah kondisi yang dialami keduanya saat ini, menurutnya tentu membuat kehilangan.

Apalagi di Ramadan begini, banyak yang di santuni beliau berdua, salah satunya membagikan Sembako kepada orang yang susah banyak ke Masyarakat langsung.

Tak hanya itu, ia menjelaskan banyak Program yang di rancang demi kemajuan kutim salah satunya program Rp 50 Juta untuk kegiatan RT. Belum lagi di sektor pertanian, perkebunan dan lainnya. Bahkan diadakannya nikah masal.

”Ini dilakukan demi keinginan bapak Ismunandar dan bunda Encek Firgasih untuk membangun kabupaten Kutai Timur sangat besar,” jelasnya.

"Saya bersama masyarakat hanya bisa mendoakan Bapak Ismunandar dan Bunda Encek Firgasi di berikan ketabahan. Sehat selalu dan dilindungin Allah SWT. Dan kami akan meneruskan program yang diamanahkan bapak Ismunandar dan Bunda Encek Firgasih,"tutupnya.(rin/Aji)


TAG

Tinggalkan Komentar