KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Tepat 10 Februari 2022, Balikpapan berusia 125 tahun. Angka tersebut cukup matang bagi suatu kota. Kota Minyak yang bakal menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru ini harus bisa menyiapkan berbagai konsep dan tata ruang jika ingin mengakomodir kebutuhan IKN.
Ya Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kaltim (DWK) Dr Rendi Susiswo Ismail mengatakan Balikpapan secara umum bisa lebih maju dan menjadi kota yang sangat strategis sebagai kekuatan baru di sekitar kawasan IKN.
”Sampai 10 tahun ke depan nanti, percaya lah Balikpapan sebagai penyangga utama akan menerima dampak baik positif maupun negatif,“ ujar Dr Rendi Susiswo Ismail.
Salah satu tokoh Balikpapan ini menjelaskan sisi positif yang diterima yakni memberikan implikasi perihal pusat pertumbuhan ekonomi. Karena hadirnya IKN akan membuat sumber daya manusia meningkat cukup tinggi. Meningkatnya SDM berdampak pada pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
Paling tidak, kata dia akhir tahun ini sudah mulai perpindahan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri untuk bekerja dikawasan baru itu.
Nah, berbicara lonjakan pertumbuhan penduduk tersebut, tentu ada keterkaitan nya dengan hunian. Mereka pasti akan mencari tempat yang pas bersama keluarga. Balikpapan menjadi pilihan tepat.
”Di hari ulang tahun Balikpapan, memang sudah dari sekarang disiapkan untuk perencanaan pembangunan. Utamanya menarik investor untuk membangun hunian. Secara ekonomi, PAD akan meningkat dan rute penerbangan tidak lagi sepi dan akan sibuk setiap harinya“ ujarnya.
Pun dengan infrastruktur lain dan peningkatan kualitas SDM juga perlu diperhatikan. Karena Balikpapan punya peranan paling strategis sebagai penyangga. Tentu hal ini harus disiapkan secara berkala. “Termasuk kualitas SDM juga perlu ditingkatkan. Setidaknya warga Balikpapan tidak menjadi penonton di rumah sendiri,“ katanya.
Selain lonjakan penduduk, di segi transportasi lonjakan kemacetan juga akan terjadi. Tidak menutup kemungkinan, mereka yang datang ke Balikpapan akan membawa kendaraan pribadi.
”Ini juga harus dipikirkan. Tugas berat bagi pemerintah kota, menghadapi persiapan besar menuju penyangga IKN. Sudah saatnya nenyiapkan konsep tata ruang dan mengakomodir kebutuhan IKN,“ ujarnya. (and)


