KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Pembangunan Ibu Kota Nusantara, direncanakan akan segera dilakukan. Tepatnya Agustus 2022 mendatang. Melihat hal tersebut, Balikpapan sebagai kota penyangga juga harus bersiap di semua sektor. Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Provinsi Kaltim Dapil Balikpapan, Mimi Meriami BR Pane.
Menurutnya, jika melihat rencana tersebut, apakah Balikpapan secara sosial sudah siap dengan ribuan warga akan masuk ke Kaltim. Ya mulai dari masalah lalu lintas, penyediaan fasilitas sekolah, kesehatan, ketersediaan air bersih hingga perumahan perlu disiapkan.
”Memang pertumbuhan ekonomi akan tumbuh. Tapi harus siap dari dampak sosial yang ditimbulkan. Karena beberapa sektor harus disiapkan,” ujar Anggota DPRD Provinsi Kaltim Dapil Balikpapan, Mimi Meriami BR Pane.
Ya berbicara sektor pendidikan saja, kata dia saat ini balikpapan saja masih kesulitan dengan terbatasnya daya tampung sekolah. Apalagi, jika ditambah dengan warga pendatang. ”Ribuan orang masuk ke kaltim, karena Balikpapan paling dekat, tentunya memilih di Balikpapan dibanding daerah lain. Makanya itu juga harus disiapkan, meski disisi lain, Balikpapan juga paling siap akan hal itu karena,” kata Politikus Partai PPP tersebut.
Pun permasalahan lain, bagaimana kualitas SDM di Kaltim khususnya Balikpapan bisa meningkat. Hal ini agar mampu bersaing dengan daerah lain. Tentunya, pemenuhan tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam pembangunan IKN.
”Dan tentunya Pemrprov termasuk pemerintah kabupaten dan kota harus bersiap meningkatkan kualitas SDM agar bisa bersaing. Program paling utama yakni membuat pelatihan. Karena sangat berharap warga Kaltim mendapatkan prioritas untuk lapangan pekerjaan di IKN,“ jelasnya.
Berbicara soal sektor pendidikan yang menjadi permasalahan Balikpapan untuk daya tampung, sebagai wakil rakyat dapil Balikpapan, untuk sektor pendidikan akan berencana mendorong dan melakukan penambahan sekolah SMA dan SMK untuk penyediaan fasilitas di Balikpapan.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong untuk segera fungsikan Jembatan Pulau Balang yang sudah terbangun. Penghubung Balikpapan dan PPU. ”Hanya jalan penghubung dari Balikpapan yang belum ada. Jadi kami meminta ke pusat untuk segera direalisasikan. Karena rencananya pengerjaan akan ditangani langsung oleh pemerintah pusat,“ katanya.
Terlepas dari itu, hadirnya IKN ia melihat dampaknya hanya dari sisi positif. Meski ada sisi negatif, menurutnya bersama-sama akan diatasi.
”Balikpapan akan mendapatkan dampak positif. Utamanya ekonomi akan tumbuh sangat baik. Karena banyaknya lapangan pekerjaan di proyek IKN. Ditambah perpindahan warga, akan mendongkrak perputaran ekonomi melalui kebutuhan-kebutuhan primer dan sekunder mereka,” katanya.
Ia pun berharap sektor ekonomi Balikpapan benar-benar meningkat. Tentunya, Balikpapan juga harus bersiap sebagai penyangga dengan memperbaiki berbagai hal. Utamanya fasilitas publik dan sektor wisata.
”Sebagai warga Balikpapan, berharap Balikpapan mendapatkan keuntungan yang sangat baik dengan kehadiran IKN,“ harapnya. (and)