Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan akan berdampak signifikan khususnya terhadap daerah penyangga. Hal inipun akan dirasakan Balikpapan termasuk dengan potensi meningkatnya jumlah kendaraan.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Balikpapan, M. Isradi Zainal, saat menghadiri seminar Indonesia Ayo Aman Berlalulintas, di Universitas Balikpapan, Minggu (18/9). Acara ini merupakan rangkaian HUT ke-65 PT Astra. Menurut Isradi, menjadi penyangga IKN sangat dimungkinan wilayahnya ini dibanjiri kendaraan.
Oleh karena itu, dia menilai perlu komitmen dalam berkendara dari semua pihak. "Kendaraan akan banyak. Kita perlu komitmen bersama, komitmen keselamatan," katanya.
Berbicara keselamatan berkendara, menurut dia pihaknya sudah siap dengan adanya mata kuliah keselamatan berkendara. "Di Universitas Balikpapan ada mata kuliah keselamatan transportasi," katanya.
Dia menjelaskan, terdapat beberapa hal yang dipelajari. "Terkait keselamatan transportasi ini, banyak faktor. Ada kendaraan, jalan, dan pengendara yang baik. Jadi sinergitas semuanya harus kita lakukan," katanya.
Dia berharap Astra berkontribusi dalam pengembangan mata kuliah ini. "Astra dari sisi kendaraannya. Saya yakin Astra menerapkan sistem kendaraan yang baik untuk keselamatan," katanya.
Dirlantas Polda Kaltim Kombes Sonny Irawan, berharap acara ini mampu meningkatkan pemahaman warga tentang pentingnya keselamatan berkendara. Menurutnya semua pihak harus terlibat dalam mewujudkan hal ini.
"Ayo kita wujudkan keamanan, keselamatan, dan ketertiban dalam berlalu lintas. Indonesia ayo aman berlalu lintas," katanya.
Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, menjelaskan, pihaknya merasa berkewajiban dalam mewujudkan keselamatan berlalulintas. "Pasti semua mahasiswa yang hadir di sini (seminar) pernah naik motor. Atau mungkin semua motornya dari Astra. Jadi kalau ada yang ugal-ugalan naik sepeda motor, kita jadi enggak enak," katanya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap semakin banyak lahirnya pelopor keselamatan berlalulintas, terutama mahasiswa Uniba. Sebab, menurutnya faktor keselamatan lalulintas paling besar berada di manusianya.
"Sekarang bagaimana kita semua bisa menjadi pelopor keselamatan lalu lintas untuk diri sendiri, keluarga, dan semuanya," ujarnya. Dia pun memuji warga Balikpapan yang menurutnya sudah baik dalam berlalu lintas.
"Masih jarang di sini pakai klakson, di Balikpapan. Karena di luar negeri, klakson digunakan saat kondisi darurat. Jadi Balikpapan ini percontohan tempat aman berlalu lintas," katanya.
Di tempat yang sama, Rendi Susiswo Ismail, Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kaltim (DWK), berharap Astra bisa berkontribusi untuk pengembangan mahasiswa dan lulusan Universitas Balikpapan. "Ini pintu yang sangat kita harus buka dengan sebaik-baiknya. Astra ini perusahaan besar yang banyak varian usahanya. Kami sangat berkepentingan, menyangkut membekali mahasiswa kita dengam kompentensi. Mau tidak mau, suka tidak suka, perguruan tinggi harus kerjasama dengan industri. Mahasiswanya harus magang di Astra, harus benar-benar bersumber pada mahasiswa kita di dunia industri dan usaha," katanya. (*/bie)