KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Hampir satu tahun, kompetisi di Indonesia tidak tersaji. Pandemi Covid-19 menjadi alasan utamanya. Kondisi tersebut, bisa saja diperpanjang hingga 2021. Terlebih, Piala Dunia U-20 ditunda dan akan terlaksana 2023.
Tanpa kompetisi, sejumlah pemain dan pelatih putar otak mencari tambahan keuangan. Tentunya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan keluarganya. Termasuk yang dilakukan Asisten Pelatih Persiba Balikpapan Esteban Horacio Busto. Dia memiliki beberapa pekerjaan sampingan untuk menopang hidupnya. Mulai dari kafe, jasa kurir hingga menjadi pelatih SSB.
Setiap hari, ketiga aktivitas tersebut rutin dilakukan. Pagi hingga sore menjaga stand jasa kurir yang dibuat di rumahnya. Disela-sela itu, menyempatkan melatih anak-anak di SSB Dorados. Dihuni 26 pemain binaan. Turut dibantu oleh eks pemain asing Persiba Balikpapan, Denimar. Malam hari, pria berpaspor Argentina ini sudah bergelut dengan alat kopi.
”Ini rutinitas saya setiap hari selama berada di rumah. Kompetisi tidak berjalan, saya fokus menjalankan usaha di rumah saja. Hitung-hitung cari uang untuk keperluan sehari-hari dan anak,” kata Asisten Pelatih Esteban Busto kepada KaltimKita.com, Selasa (29/12).
Untuk kafe yang diberi nama El Cafecito, dia mengatakan sejumlah pemain dan pelatih ternama kerap mampir. Diantaranya pemain anyar Persib Bandung, Esteban Vizcarra hingga penggawa Persebaya Surabaya, Hambali. Tak hanya untuk menyeduh secangkir kopi, juga kerap membicarakan sepak bola di Indonesia. ”Terutama pelatih-pelatih banyak datang. Mereka datang untuk tukar pikiran dan bagi ilmu,“ ujarnya.
Memang memilih membuka kedai kopi, kata dia merupakan hobi tersendiri. Sebab, dari kopi banyak inspirasi bisa keluar. Ini yang bisa jadi solusi untuk bertukar pikiran. ”Selain pelatih dan pemain, juga terbuka untuk masyarakat umum. Banyak menu pilihan kopi dan makanan yang bisa dirasakan di kedai kopi saya,“ katanya. (tim)