Kaltimkita.com, SAMARINDA – Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya yang melimpah. Selain memiliki banyak pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, Indonesia juga kaya akan keanekaragaman budaya yang berasal dari suku bangsa. Semangat persatuan bangsa dalam keanekaragaman inilah yang menjadi inspirasi dari semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika.
Negara kepulauan dengan 270 juta penduduk yang terdiri dari 1.340 suku bangsa, 652 bahasa daerah, dan 6 agama, merupakan manifestasi nyata dari Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman ini menjadi kekayaan dan kekuatan, sekaligus tantangan yang membutuhkan kepemimpinan yang tepat dan semangat bela negara yang kuat.
Di sinilah Kepemimpinan Pancasila menjadi landasan fundamental. Pancasila, dengan lima sila yang terkandung di dalamnya, menyatukan perbedaan dan mengarahkan bangsa untuk mencapai tujuan bersama. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan nilai spiritual yang menjadi landasan moral bangsa. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan persamaan derajat. Sila Persatuan Indonesia menegaskan persatuan dan kesatuan bangsa. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan mengedepankan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Generasi muda sebagai pemimpin masa depan bangsa memiliki peran penting dalam menjaga keberagaman dan mewujudkan cita-cita bangsa. Bela negara bukan hanya tentang mengangkat senjata, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga persatuan dan kesatuan, menghormati perbedaan dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa adalah bentuk bela negara yang dapat dilakukan oleh generasi muda.
Era media sosial dan digitalisasi seperti saat ini perlu diwaspadai karena dengan mudahnya akses informasi juga diikuti pengaruh budaya dari luar yang belum tentu sesuai dengan budaya Indonesia. Generasi muda seharusnya tidak begitu saja menerima dan meniru budaya dari luar mentah-mentah, namun sebaliknya generasi muda harus lebih mengenal, mencintai, dan dapat melestarikan budaya Indonesia sebagai wujud cinta tanah air dan bela negara.
Generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Selain hal tersebut generasi muda juga sebaiknya menjiwai dan memahami tentang Wawasan Nusantara yang merupakan cara pandang terhadap bangsa yang tujuannya adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan mengendepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.
Pada akhirnya mari bersama-sama kita jaga Kekuatan Keberagaman tersebut menjadi kekuatan bangsa Indonesia dengan Kepemimpinan Pancasila dan Bela Negara yang bertujuan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (one)