Tulis & Tekan Enter
images

Ketua DPRD Paparkan  Kondisi Ekonomi Selama 2022 di Musrenbang RKPD

Kaltimkita.com - TANA PASER - Ketua DPRD Paser Hendra Wahyudi menyampaikan paparan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Paser untuk anggaran tahun 2024. Diantaranya tentang kondisi ekonomi 2022.

Rendahnya fasilitasi kemitraan bagi UKM jadi perhatian DPRD, ini juga berdampak pada kurangnya sarana dan prasarana produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Masih rendahnya kompetensi dan keterampilan masyarakat untuk melakukan wirausaha dan lain-lain.

Wahyudi menyampaikan hasil penelaahan pokok-pokok pikiran (pokir) yang telah di input melalui SIPD pada 23 Maret 2023. Ada empat kajian permasalahan yang dipilah, pertama bidang infrastruktur dan lingkungan hidup, bidang perekonomian, pengembangan SDM, dan tata kelola pemerintahan. "Total ada 2.262 usulan yang telah di input dari enam Fraksi di DPRD Paser," kata Wahyudi, Kamis (30/3/2023).

Wahyudi menyampaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Paser pada 2022 sebesar 73 persen. Posisi Paser ada di peringkat enam di Kaltim, dan masih di bawah IPM Kaltim sebesar 74 persen.

Kondisi ini menggambarkan bahwa kualitas kehidupan masyarakat masih relatif rendah, dimana masyarakat belum bisa mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menyampaikan tentang pertumbuhan ekonomi di Paser. Pertumbuhan ekonomi  Paser pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,09%, tetapi angka ini mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 sebesar 5,39%, serta merupakan pertumbuhan terendah kedua dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim.

Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak untuk lebih meningkatkan lagi PDRB Kabupaten Paser di seluruh lapangan usaha, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas."Disamping itu perlu kita pikirkan bersama untuk mengurangi secara bertahap ketergantungan kita terhadap sektor ekstraktif," kata Wahyudi.

Sementara tingkat pengangguran terbuka di  Paser pada 2022 sebesar 4,88%, dimana angka ini mengalami penurunan dibandingkan angka pada tahun 2021, yaitu sebesar 5,70%. Kedepan harus terus diambil langkah-langkah strategis melalui program dan kegiatan yang mampu menstimulus terbukanya lapangan kerja baru bagi angkatan kerja di Paser. (Adv)

Usulan Pokir DPRD Paser dari tiap Fraksi:
Fraksi PKB = 443
Fraksi Golkar = 619
Fraksi Demokrat = 449
Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan = 256
Fraksi Indonesia Raya Sejahtera = 315
Fraksi Nasional Demokrat = 180


TAG

Tinggalkan Komentar