Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-44 tingkat Provinsi Kaltim, Kota Balikpapan sejatinya ingin memberikan fasilitas, pelayanan hingga dukungan terbaik.
Dukungan itu juga dalam bentuk seperti menghadirkan suporter bagi kilafah yang dapat menyemangati para kontestannya.
Asisten Tata Pemerintah Setda Kota Balikpapan, Zulkifli mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini turut melibatkan para pelajar-pelajar SMP se-Balikpapan. Di mana tujuan itu guna mengedukasi para generasi, agar menyaksikan kejuaraan yang mengacu kepada pentingnya pendidikan keagamaan.
Menurutnya, MTQ itu tidak terlepas dari wahana sebuah pendidikan. Yang di dalamnya memfokuskan pengembangan keagamaan dan budi pekerti.
“Maka dari itu, kami mengerahkan anak sekolah,” kata Zulkifli saat dikonfirmasi wartawan.
Apalagi, lanjutnya, peserta MTQ juga diisi oleh golongan remaja, sehingga hal itu juga dapat memberikan motivasi kepada para generasi atau pelajar Kota Beriman, yang tadinya hadir selaku suporter dan cikal bakal sebagai peserta MTQ ke depannya.
“Itulah tujuan kami. Dan semoga dari motivasi itu ada nanti anak-anak kita yang nanti menjadi qori-qoriah yang terbaik pada akhirnya,” tukasnya.
Terpisah, Guru Agama SMP Negeri 3 Balikpapan Utara, Muhammad Abizar Al-Gifary, S. Pd mengaspresiasi niat Pemerintah Kota Balikpapan yang memberikan slot kepada anak didiknya, untuk dilibatkan menjadi Suporter di kejuaraan MTQ tersebut.
Dengan begitu, Abizar menilai, bahwa kehadiran muridnya otomatis dapat termotivasi dalam meningkatkan kecintaan kepada Al-Quran.
“Supaya mereka juga lebih cinta lagi kepada Al-Quran dan rajin ngajinya,” aku Abizar saat menemani murid-muridnya untuk menyaksikan kejuaraan kategori Qira’at Mujawwad dan Qira’at Murattal di Aula Rumjab Wali Kota Balikpapan.
Pun begitu, Abizar tak lupa berpesan kepada generasi, agar sejatinya lebih bijak dalam menggunakan Media Sosial (Medsos) di era digitalisasi saat ini.
“Teknologi itu bagus, tapi kita harus bisa membatasi diri dan jangan sampai larut ke dalam medsos yang melupakan kita akan kewajiban umat beragama,” tegasnya.
Senada, murid dari SMPN 3, Marjuha Haniin mengaku bangga terpilih sebagai suporter MTQ. Kendati begitu, perlombaan itu dapat membantunya mendapatkan pengalaman.
Menurutnya, golongan sekarang sudah kecanduan akan medsos. Namun, dengan ikut bagian dalam memeriahkan MTQ, remaja kini sedikit bisa mengalihkan jejaring sosial dan beralih ke mengenal lebih dalam tentang ilmu agama.
“MTQ ini cocok bagi generasi sekarang yang terlalu banyak kecanduan media sosial,” kata remaja dari Balikpapan Utara itu.
Ditanya, apakah ia berkeinginan kelak menjadi salah satu peserta yang mewakili Kota Balikpapan. Haniin menjawab bersedia jika memenuhi syarat.
“Belum tau, tapi kalau ada peluang dan nantinya dipercaya ya kenapa tidak,” tuntasnya. (lex)